![]() |
Kades Pasirkaliki Engkos Koswara (tengah) saat datangi Panitia PPDB Online SMKN1 Rawamerta, Jumat (16/7/21)(foto:mat) |
KARAWANG- Engkos Koswara Kepala Desa Pasirkaliki Kecamatan Rawamerta mendatangi panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMKN 1 Rawamerta yang beralamat di Dusun Rawacula Desa Pasirkaliki Rawamerta Karawang, pada Jumat pagi (16/7/21).
Kedatangan Kades Engkos yang didampingi tokoh masyarakat Desa Pasirkaliki untuk mempertanyakan terkait mekanisme PPDB Online di SMKN 1 Rawamerta. Pasalnya anak-anak Desa Pasirkaliki yang baru lulus dari SMP yang berniat melanjutkan di SMKN 1 Rawamerta banyak yang tidak diterima.
Kades mempertanyakan PPDB Online jalur zonasi di SMKN 1 Rawamerta. "Saya merasa kaget kok masyarakat Desa Pasirkaliki tidak pada diterima? Padahal sekolahnya (SMKN 1 Rawamerta) disini, di Desa Pasirkaliki," ungkapnya bingung.
Panitia PPDB SMKN 1 Rawamerta, Cecep Faturohmah memberikan tanggapan, memang PPDB Online ini ada beberapa jalur diantaranya ada jalur afirmasi keterangan tidak mampu, jalur nilai raport unggulan, jalur prestasi dan jarak.
"Untuk jarak memang yang diprioritaskan adalah yang terdekat. Namun nilai anak juga berpengaruh, walaupun jaraknya dekat tapi kalau nilainya masih rendah tetap akan tergeser terus oleh anak nilainya lebih bagus walaupun jaraknya lebih jauh," terang Cecep.
Cecep mengaku bahwa sekolah tidak mempunya kewenangan dalam menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik.
"Pihak sekolah tidak bisa menentukan anak ini harus diterima karena jaraknya dekat, itu tidak bisa. Kita menunggu infonya dari Dinas, jadi tidak ada istilah main-main di sekolah," tandasnya.
Sore hari sekitar pukul 16.00 WIB, Wahyu Tamimbarkah S.Pd., Kepala Sekolah SMKN 1 Rawamerta memberikan klarifikasi kepada beritapembaruan.id.
"PPDB di SMA dan SMK ada dua tahap yaitu tahap 1 dan tahap 2. Ditahap 1 ada jalur zonasi, jalur anak guru dan jalur KETM (Keluarga Ekonomi Tidak Mampu, red). Kuota sekolah kami biasanya untuk jalur zonasi itu 100. Kalau orang sekitar sini yang mendaftarnya ada 200, maka setengahnya akan terdelet," papar Kepala Sekolah.
Lanjutnya, tidak semua yang di dekat sini bisa masuk melalui jalur zonasi di tahap 1. Kalau tidak diterima ditahap 1 bisa mendaftar lagi melalui jalur nilai raport.
Kepala Sekolah menuding masyarakat sekitar tidak tersentuh dengan sosialisasi PPDB Online.
"Tidak semua masyarakat faham tentang hal ini. Kenapa yang dekat tidak diterima malah yang jauh misalkan dari Bekasi diterima disini. Mungkin anak tersebut masuknya melalui jalur nilai raport ditahap kedua," ungkapnya. (Mat)