Iklan

Iklan

Sistem Hidroponik Jadi Primadona Warga Kabupaten Tapin

BERITA PEMBARUAN
03 Oktober 2021, 14:37 WIB Last Updated 2021-10-03T07:37:17Z
Ilustrasi


RANTAU- Sayuran hidroponik jadi primadona baru bagi masyarakat Tapin, dimana sayuran yang dihasilkan melalui sistem penanaman hidroponik semakin diminati, baik hanya sekedar untuk konsumsi maupun sebagai lahan bisnis baru.


Sebagai informasi, sayuran hidroponik merupakan sayuran yang tumbuh dengan bantuan cairan yang mengandung air mineral. Dengan kata lain tidak memerlukan tanah sebagai media tanam seperti pada umumnya tanaman sayuran konvensional.


Belakangan ini bercocok tanam sistem hidroponik semakin populer terutama dimasyarakat perkotaan yang memanfaatkan lahan terbatas seperti menanam sayuran hidroponik di halaman, atap rumah dan terkadang cukup menggantungkan di tembok.


Salah seorang petani hidroponik di Kabupaten Tapin, Bayu Rizky Wardana kepada beritapembaruan.id Sabtu (2/9/21) mengatakan, kini semakin banyak masyarakat yang mengenal sayuran Hidroponik dan merasakan kelebihannya.


"Makanya permintaannya mulai banyak," ujar Bayu Rizky Wardana petani Hidroponik asal Tapin.


Ia mengatakan, selain merasakan manfaatnya, pertanian sistem hidroponik ini bisa menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan.


"Bertani dengan sistem hidroponik ini sangat menguntungkan dan bisa dilakukan siapa saja," jelasnya.


Bayu menerangkan, meskipun usaha sayuran hidroponik yang digelutinya bukan menjadi prioritas utama sebagai usahanya, namun dapat memberikan penghasilan tambahan baginya.


Adapun jenis sayuran yang bisa ditanam dengan sistem hidroponik diketahui seperti seledri, timun, kailan, selada hijau, sawi hijau, buncis, brokoli, pare, pakcoy, kangkung, bayam hijau serta lainnya dan jenis sayuran hidroponik yang berkembang di Kabupaten Tapin saat ini yakni selada, pakcoy dan bayam hijau.


"Jenis sayuran hidroponik yang paling banyak dicari masyarakat yakni selada, sampai saat ini selada paling banyak diminta, sehingga harganya mencapai 35.000 perkilogram," ungkapnya.


Ia menceritakan, berawal dari hobi makan sayur dan terinspirasi dari YouTube, akhirnya dia mecoba budidaya sayuran hidroponik pada tahun 2016 lalu dengan membuat 60 lobang (media tanam) dan saat ini sudah berkembang serta mendapatkan hasil.(ron)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sistem Hidroponik Jadi Primadona Warga Kabupaten Tapin

Terkini

Topik Populer

Iklan