 |
| Ilustrasi |
BANJARMASIN - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP Kalbagtim) terus melakukan berbagai upaya dalam rangka mempersiapkan sistem kelistrikan guna menjaga keandalan listrik di Kalimantan.
Seperti yang saat ini tengah dikerjakan, yaitu Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Selaru-Sebuku dengan panjang jalur 74,92 kms, yang melintasi 3 Kecamatan di Kabupaten Kotabaru, yaitu Kecamatan Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Timur dan Pulau Sebuku.
Pembangunan SUTT 150kV ini disambut baik oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Kotabaru, khususnya masyarakat pengelola lahan yang akan dibangun tapak tower SUTT 150kV Selaru - Sebuku.
Kepala Desa Selaru di Kecamatan Pulau Laut Tengah, Junaidi menyampaikan, pihaknya bersama masyarakat Desa Selaru tidak akan menghambat ataupun menghalangi proyek strategis nasional dari pemerintah tersebut.
"Masyarakat Desa Selaru mendukung sepenuhnya pembangunan SUTT ini untuk kepentingan bersama dan dipastikan tidak ada yang akan menghambat/menghalangi kegiatan pembangunan. Untuk masyarakat yang lahannya terdampak dalam pembangunan ini, Pemerintah Desa Selaru akan mengawal prosesnya agar dilaksanakan sesuai aturan hukum yang berlaku termasuk penggantian tanam tumbuhnya nanti," jelas Junaidi.
Senada dengan hal tersebut, salah satu tokoh masyarakat Desa Selaru Suriansyah, yang juga memiliki lahan yang terdampak pembangunan menyampaikan apresiasi atas program pembangunan dari pemerintah yang ada di Kabupaten Kotabaru.
"Kami tidak akan menghalangi program kelistrikan dan justru sangat berterima kasih atas adanya program pemerintah di Kabupaten Kotabaru ini," ujarnya.
Sementara itu, Manager PT PLN (Persero) UPP Kalbagtim 4, Arie Nugroho menjelaskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa SUTT 150 kV Selaru-Sebuku ini merupakan bentuk dukungan PLN dalam meningkatkan keandalan listrik di wilayah Kabupaten Kotabaru.
"Dengan membangun sistem kelistrikan yang andal di Kabupaten Kotabaru, harapannya akan meningkatkan pembangunan daerah salah satunya di sektor perekonomian di wilayah tersebut," tutup Arie.(rls/ron)
