![]() |
Bupati Tapin HM.Arifin Arpan saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi dan seleksi Spesial Skill Worker, di Kantor Disnaker, Rabu 22 Juni 2022. (foto:ist) |
RANTAU - Kabar gembira bagi kaum milenial warga Kabupaten Tapin yang suka dengan tantangan untuk bersaing dan ingin bekerja di luar negeri khususnya negri Sakura Jepang.
Diketahui, dengan beragam alasan tidak sedikit dari masyarakat Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Tapin baik laki-laki maupun perempuan yang mempunyai keinginan untuk bisa bekerja ke luar negeri.
Salah satu yang menjadi alasan umum masyarakat, kenapa ingin bekerja di luar negeri ?, selain karena berharap mendapatkan gaji yang besar, juga untuk bisa mendapatkan pengalaman bekerja yang lebih baik.
Untuk mewujudkan minat tersebut, Pemkab melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tapin di tahun anggaran 2022 ini menggelar sosialisasi dan seleksi peserta Spesial Skill Worker (SSW) ke Jepang Program Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI), di Kantor Disnaker, Rabu 22 Juni 2022.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tapin Hj. Fauziah mengatakan, Pemkab Tapin melalui Disnaker membuka kesempatan untuk kaum milenial yang ingin bekerja di luar negeri khususnya Jepang.
"Bagi kaum milenial Tapin untuk bisa bersaing dan ingin bekerja di luar negeri, kita mempunyai Program Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) khususnya Jepang," ujarnya.
Hj. Fauziah menjelaskan, setelah dilakukan sosialisasi pada hari ini (Selasa 22/6/22) dilanjutkan ke tahap seleksi. Kemudian yang memenuhi syarat dan terpilih akan dilatih selama lima bulan.
"Yang lolos seleksi akan dilatih selama 5 bulan dan diberangkatkan nantinya dengan menggunakan dana APBD Pemkab Tapin," terangnya.
Adapun salah satu persyaratannya kata Fauziah, pria atau wanita usia minimal 18 dan maksimal 26 tahun, berijazah SMA atau sederajat serta beberapa persyaratan lainnya.
"Gratis, semua dibiayai APBD. Jadi ini kesempatan emas bagi putra dan putri Tapin untuk menunjukkan bahwa kita bisa," sebutnya.
Kepala Disnaker Tapin menambahkan, saat ini memang khusus penempatan di negara Jepang terlebih dahulu.
"Namun tidak menutup kemungkinan nantinya bisa negara Taiwan, Malaysia, Singapore dan lain - lain," pungkasnya.
Sementara itu Bupati Tapin HM Arifin Arpan mendukung dan mengapresiasi hal tersebut, menurutnya program PMI ke Jepang itu sebuah langkah maju yang positif sehingga harus didukung oleh semua pihak.
"Selaku Pimpinan Daerah kami bangga kaum milenial Tapin yang mau bekerja diluar negeri khususnya Jepang," ungkapnya.
Menurut HM Arifin Arpan program tersebut sangat bermanfaat, khususnya bagi kaum milenial, meskipun kontrak kerja yang disepakatinya hanya 3 tahun.
"Meski kontrak kerja yang disepakatinya hanya selama 3 tahun. Namun kami berharap banyak mereka bisa menambah ilmu dan pengalaman selama bekerja di luar negeri sana untuk dikembangkan di Kabupaten Tapin," ujarnya.
Kita berharap kata Arifin Arpan, sepulangnya nanti mereka dari luar negeri bisa mentransformasikan ilmu dan pengalamannya kepada kaum milenial Tapin lainnya.
"Pemkab Tapin berkomitmen jika berhasil, tidak menutup kemungkinan PMI yang dikirim kedepannya bisa lebih banyak lagi bukan hanya 10 orang dan juga negara tujuannya bukan Jepang saja," paparnya.(ron)