Iklan

Iklan

Paska Kecelakaan Maut, Warga Desa Silebu Gelar Doa Bersama

BERITA PEMBARUAN
27 Juli 2022, 11:06 WIB Last Updated 2022-07-27T04:06:00Z
Bentuk rasa belasungkawa warga Desa Silebu gelar doa bersama untuk para korban kecelakaan maut yang menewaskan sembilan orang, Selasa (26/7/22) malam.(foto:ist)


SERANG - Paska kecelakaan maut di Perlintasan Kereta Api yang menelan korban jiwa sembilan orang, warga Desa Silebu gelar doa bersama untuk para korban, Selasa (26/7/22) malam.


Kepala Desa Silebu Ade Sapta Gunaedi mengatakan, doa bersama masyarakat Silebu sebagai bukti kepedulian masyarakat kami terhadap sesama, dan yang tertimpa musibah.


"Kami turut berduka cita, semoga arwah korban diterima iman islamnya," ujar Kades Silebu, Ade Sapta melalui keterangannya, Rabu 27 Juli 2022.


Kejadian kecelakaan di perlintasan itu kata Ade Sapta, terbilang kecelakaan yang sangat parah terjadi di tahun ini, hingga menyebabkan banyak korban jiwa.


Menurut Ade Sapta, sebelumnya warga Desa Silebu sudah mengajukan permohonan untuk dibuatkan palang pintu ke Pemerintah Desa Silebu dan pihak desa sudah menyampaikan ke Pemkab Serang.


"Namun, sampai saat ini belum ada realisasi terpasangnya palang pintu. Padahal kecelakaan sering terjadi meski tidak memakan korban jiwa sebelumnya," sebutnya.


Lebih lanjut Ade mengatakan, belum pernah terjadi kecelakaan seperti ini. Pernah ada tapi tidak memakan korban. Ini sudah 20 tahun yang lalu sudah lama baru kali ini yang terdahsyat.


"Masalah palang pintu lintasan, itu udah sering diusulkan dan malah yang saya jabat ini 2021 sudah usul ke Kabupaten (Kabupaten Serang) ke PT. KAI, responsnya diterima, tidak ada tindaklanjutnya," tukasnya.


Sementara ini, masyarakat Desa Silebu hanya mengharapkan adanya kepedulian Pemerintah Daerah untuk membuat palang pintu di Perlintasan Kereta Api tersebut


Lebih lanjut Ade Sapta mengatakan, selama ini masyarakat setempat hanya mengandalkan bunyi klakson dari kereta api dan mengingat jam-jam kereta lewat. Namun bagi pengguna jalan yang bukan masyarakat Desa Silebu, hanya bisa mengandalkan teriakan aba-aba dari warga. Itupun jika ada warga yang berjaga.


"Saya hanya bisa berharap kepedulian Pemda. Khususnya untuk merealisasikan palang pintu perlintasan. Itu saja tidak neko-neko. Demi keselamatan warga kita dan sekitarnya. Itu penting banget," tandasnya. (in/ad)



Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Paska Kecelakaan Maut, Warga Desa Silebu Gelar Doa Bersama

Terkini

Topik Populer

Iklan