Iklan

Iklan

Sintelad Gelar Pembinaan Komunikasi se -Kabupaten Tapin

BERITA PEMBARUAN
24 Oktober 2022, 12:00 WIB Last Updated 2022-10-24T05:02:07Z
Para peserta Binkom di Makodim Tapin Jalan Brigjen Hasan Basri Kabupaten Tapin, Senin 24 Oktober 2022.(foto:ist)


TAPIN - Cegah konflik sosial di wilayah Kodim 1010/Tapin, Staf Intel Angkatan Darat (Sintelad) gelar Pembinaan Komunikasi (Binkom) di Makodim Tapin, Senin 24 Oktober 2022.


Kegiatan Binkom ini diikuti oleh Katim Sintelad Letkol Inf Eko Syah Putra Siregar, Dandim 1010/Tapin diwakili Pasi Intel Kapten Inf Waluyo, Kajari Kabupaten Tapin diwakili Kasi Intel Ronald Okta, Kakesbangpol diwakili Kabid Kewaspadaan Dini, Arbain, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pemuda, Kepala Desa dan Perangkat Desa se-Kabupaten Tapin, di Aula Makodim 1010/Tapin, Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Kelurahan Bitahan, Kecamatan Lokpaikat.


Saat membuka kegiatan, Letkol Inf Eko Syahputra Siregar selaku ketua tim kegiatan Binkom mengatakan, bahwa kegiatan ini dilakukan secara masif di seluruh wilayah Indonesia, dengan tema peran seluruh komponen masyarakat dalam mencegah konflik sosial di wilayah Kodim 1010/Tapin.


"Tentunya kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk mencegah terjadi konflik di lingkungan masyarakat, baik masyarakat dengan masyarakat atau antar elemen masyarakat," katanya.


Sementara itu saat memberikan materi, Arbain Kabid Kewaspadaan Dini Kesbangpol Kabupaten Tapin mengatakan, kegiatan Binkom perlu dilakukan dengan berbagai komponen masyarakat, agar dapat menyelesaikan konflik sekecil mungkin.


"Ke depan, Kesbangpol akan membentuk forum kewaspadaan dini masyarakat yang bertujuan untuk membantu Kesbangpol dalam memberikan informasi," ujarnya. 


Selain itu, lanjut Arbain, dapat mendeteksi dan mencegah dini yang tentunya perlu peran serta masyarakat.


Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Tapin, melalui Kasi Intel Kejaksaan, Ronald Okta, saat menjadi narasumber mengatakan, banyak penyebab terjadinya konflik. Beberapa diantaranya, konflik terjadi karena ada kelompok-kelompok yang merasa paling unggul dan konflik terjadi akibat salah komunikasi dan perbedaan budaya atau tradisi.


"Untuk itu, pemerintah harus terus meningkatkan pemahaman kepada masyarakat, mengenai keberagaman yang ada di Indonesia. Sehingga musyawarah dan kearifan lokal bisa diwujudkan di tengah masyarakat yang majemuk ini, yang akhirnya dapat menciptakan stabilitas nasional," pungkasnya.(pd1010/red).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sintelad Gelar Pembinaan Komunikasi se -Kabupaten Tapin

Terkini

Topik Populer

Iklan