Iklan

Iklan

Kongres VI Kasbi, Bangun Kekuatan Politik Alternatif Wujudkan Kedaulatan Rakyat

BERITA PEMBARUAN
03 Februari 2023, 20:11 WIB Last Updated 2023-02-03T13:11:50Z
Kongres Kasbi yang digelar selama duahari Jumat -Sabtu (3-4/2/2023) di Hotel Yasmin Karawaci Curug Tangerang, Banten.(foto:ari)


TANGERANG - Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melaksanakan Kongres ke-VI di Hotel Yasmin Karawaci, Curug Tangerang, Provinsi Banten, Jumat - Sabtu (3-4/2/2023).


Saat pembukaan acara, peserta disambut dengan tarian tradisional Jaipongan yang dibawakan Candrakanti, anggota KASBI dari Basis Serikat Buruh Independent Subang (SBIT) yang membuat suasana pagi itu menjadi hangat. 


Sebagai tuan rumah Kongres KASBI VI ini, Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Nusantara (FSBN), Ade Mudiarwarman menyampaikan pokok utama dalam Kongres ini adalah permasalahan-permasalahan kaum buruh, rakyat, tugas-tugas serikat buruh, jalan keluar dan perspektif untuk pemenuhan kebutuhan pokok bagi rakyat dan keluarganya.


Dijelaskannya, adalah menjadi tugas bagi seluruh anggota KASBI untuk menyelenggarakan Kongres yang terbuka, demokratis, menyatukan, dan berorientasi pada perjuangan kelas. Sebuah kongres yang merupakan bentuk penghormatan atas 18 tahun perjuangan kita sebagai Konfederasi KASBI, dan untuk bisa bersama-sama mengejawantahkan, serta mempraktekkan apa yang menjadi cita-cita kita bersama seperti yang terkandung dalam tema Kongres ke-6 ini 'Bangun Kekuatan Politik Alternatif, Wujudkan Kedaulatan Rakyat!'.


Ade juga menyampaikan komitmennya dihadapan semua peserta, bahwa Konfederasi KASBI akan terus teguh bersama kita semua, dengan rakyat Indonesia. Bersama-sama dengan lapisan rakyat miskin di setiap belahan Indonesia maka tidak ada perjuangan yang sia-sia. 


"Kaum buruh harus percaya dengan perjuangan dan cita-citanya. Kepercayaan akan membuatmu berani, penuh keberanian dalam perjuangan. Kepercayaan akan memberikan tenaga muda untuk mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang akan muncul," tegas Ade.

 

Sementara itu Ketua Panitia, Maman Nuriman mengatakan, dalam sambutannya bahwa Kongres VI KASBI ini tidak akan terjadi tanpa dukungan penuh dari seluruh anggota, baik KASBI Banten selaku tuan rumah, maupun federasi lain selaku tamu-tamu terhormat bagi KASBI Banten. 


"Selain itu, semangat dan kerja keras panitia merupakan sebuah upaya yang patut diapresiasi karena sudah mengupayakan agar agenda akbar ini bisa berjalan semaksimal mungkin," ungkap Maman.


Dikutip dari sambutan Ketua Umum KASBI, Nining Elitos mengingatkan bahwa 18 tahun sejak kongres pertama Konfederasi KASBI yaitu pada tahun 2005 di Bogor, kini telah sampai pada kongres ke-6 dengan tuan rumah Banten. Perjalanan yang tidak pendek dan tidak mudah telah dilalui penuh berliku, bahkan berbagai serangan kita dapatkan dalam membangun serikat buruh.


"Ke depan kita memerlukan teori-teori dan praktik yang lebih maju, kita juga harus semakin serius, disiplin, berani, konsisten, menguatkan barisan, bahkan harus hadir dalam berbagai persoalan rakyat yang lain serta membangun persatuan dengan berbagai macam kelompok," ajaknya.


Untuk itu, Nining  berharap dalam kongres 6 ini adalah sebagai alat berjuang untuk membebaskan kaum buruh dan rakyat dari penderitaan dan kesengsaraan. Sehingga ke depan kita butuh membangun kekuatan alternatif, yaitu membangun alat politik multisektor agar rakyat bisa menentukan arah kebijakan dan nasib rakyatnya sendiri.


"Betapa pedihnya hati rakyat saat ini, ketika melihat perilaku rezim baik elit politik partai maupun pemerintah yang sudah terang-terangan dengan tegas membangkang terhadap konstitusi negara," bebernya.

 

Terakhir, Nining Elitos mengajak seluruh anggota Konfederasi KASBI untuk menjaga organisasi yang telah dibangun bersama-sama dengan cita-cita awal adalah agar Konfederasi KASBI sebagai organisasi alternatif dan progresif bagi kaum buruh dan rakyat Indonesia sehingga semua merasa memiliki semua merasa nyaman semua merasa bangga semua merasa setara. Semua harus yakin dan kuat dengan dekat dengan kemenangan.


"Saya juga ingin mengingatkan bahwa musuh sejati buruh adalah kaum penindas yang berkompromi dengan kekuatan rezim yang hari ini terus menggerus mulai dari serangan dari eksternal maupun dari dalam internal. Kita harus percaya kepada kawan-kawan semua sudah berupaya bagaimana menjaga, membangun, mempertahan serta memperluas organisasi yang kita bangun sejak dari awal adalah tidaklah mudah," pesan Nining Elitos dalam kongres ini.


Sementara Pambys Krisis, mewakili World Federation Trade Union (WFTU) yang berhalangan hadir mengucapkan selamat dan sukses kepada para delegasi yang telah mensukseskan kongres ini.

 

"Hal penting yang harus disadari kaum buruh Indonesia bahwa saat ini dunia sedang mengalami fase intensifikasi pertarungan politik, ekonomi dan militer, yang bertujuan untuk mengendalikan dan mengeksploitasi sumber daya ekonomi planet kita. Dan seperti yang selalu terjadi, rakyat-lah yang selalu menanggung dampak dari perang dan intervensi imperialis," ujarnya.


Setelah invasi Rusia di Ukraina, lanjut dia, Amerika Serikat, NATO, dan Uni Eropa berupaya menampilkan situasi tersebut sebagai perang antara kaum liberal dan kaum otoriter. Menyikapi hal ini, WFTU menegaskan bahwa kata perdamaian dunia tidak dapat diwujudkan dengan lebih banyak militer atau perlindungan terhadap kaum sayap kanan nasionalis dan fasis. 

 

"Perdamaian tidak bisa didasarkan pada blokade, sanksi, dan perang ekonomi. WFTU berjuang untuk perdamaian demi mengakhiri perang ini. Termasuk juga perang imperialis dan intervensi secara umum. Berjuang untuk pembubaran NATO dan semua koalisi militer serta untuk penghapusan senjata nuklir," sebut Pambys Krisis.

 

Dikatakannya lagi, afiliasi WFTU berada di garis depan perjuangan ini. Menajamnya represi negara dan otoritarianisme adalah respon dari pemerintah borjuis terhadap tuntutan rakyat yang adil. Ironisnya, pemimpin serikat buruh dan serikat buruh kuning justru berkompromi dan menyerah. Penangkapan Sekretaris Jenderal International Trade Union Confederation (ITUC), Luca Vicentini dalam skandal suap, sekali lagi memunculkan isu korupsi di dalam serikat buruh. Dalam kasus khusus ini, penangkapan terkait dengan upaya menutup-nutupi kejahatan mengerikan yang dilakukan terhadap ribuan buruh. 


"Banyak dari mereka kehilangan nyawa selama bekerja. WFTU mengajak serikat buruh di seluruh dunia untuk menjaga kemandirian orientasi kelas mereka dari korupsi dan manipulasi birokrasi dan oleh kapital dan pengusaha. Skandal penyuapan menunjukkan sekali lagi bahwa tidak adanya respon substansial dari sisi serikat buruh reformis terhadap kebijakan neoliberal anti-buruh, jelas berdampingan dengan korupsi dan penggunaan posisi serikat buruh untuk tujuan yang berlawanan dengan kepentingan kelas pekerja," ajak Pambys Krisis.


Dengan mengusung tema 'Bangun Kekuatan Politik Alternatif, Wujudkan Kedaulatan Rakyat', acara ini diharapkan menjadi sebuah momentum, bahwa saat ini buruh di Indonesia harus secepatnya mulai sadar, dan berani mulai memperjuangkan kepentingan rakyat kecil melalui jalan politik alternatif. 


Tentunya, politik yang dimaksud bukanlah politik borjuasi yang sudah menjamur dan mengakar di Indonesia, yang memanfaatkan suara rakyat untuk kepentingan segelintir borjuis yang pada akhirnya, mereka akan mengeluarkan berbagai cara untuk meraup kekayaan sebanyak-banyaknya meski dengan cara menindas rakyat kecil.


"Itu adalah alasan utama bahwa kedaulatan rakyat harus diwujudkan. Selamat melaksanakan Kongres VI KASBI, Muda, Berani, Militan," pungkas Pambys Krisis.


Kongres tersebut dihadiri sebanyak 400 peserta dari 18 federasi dan serikat buruh anggota non SBA.[*/Ari]

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kongres VI Kasbi, Bangun Kekuatan Politik Alternatif Wujudkan Kedaulatan Rakyat

Terkini

Topik Populer

Iklan