 |
| Ilustrasi |
RANTAU - Seorang pemuda berinisial MRH (24) di Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan terpaksa harus berurusan dengan polisi.
Pasalnya, karena tidak terima hubungan asmaranya diputuskan sang kekasih, pria tersebut nekad memposting dan menyebarkan video syur (asusila) dengan mantan pacarnya (korban), di media sosial WhatsApp dan Instagram.
Mengetahui video hubungan intim dirinya (korban) dengan pelaku saat masih berpacaran disebar oleh MRH (pelaku) mantan pacarnya itu, korban tidak terima dan merasa malu, kemudian melaporkannya ke pihak berwajib (Polres Tapin).
Paska menerima laporan, Polres Tapin pun segera bertindak dengan cepat melakukan penangkapan terhadap MRH (24) diduga pelaku penyebar video asusila tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Tapin AKBP Sugeng Priyanto melalui Kasat Reskrim AKP Haris Wicaksono membenarkan pihaknya menerima laporan dari korban tentang video syur dengan sang mantan pacar (MRH) yang disebar di medsos oleh pelaku.
"Ya benar,terlapornya atau diduga pelakunya MRH (24) warga Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin mantan pacar korban," terang AKP Haris Wicaksono, Kamis 4 Mei 2023.
AKP Haris menuturkan, motif MRH diduga pelaku ini nekad menyebarkan video syur di medsos dengan korban yang mantan kekasihnya tersebut, karena tidak mau hubungan cintanya diputuskan oleh korban.
"Pelaku MRH (24) bersama sejumlah barang bukti kini sudah diamankan di Mapolres Tapin dan dijerat dengan UU Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)," jelasnya.
Dikatakannya,adapun pasal yang disangkakan kepada pelaku (MRH) yakni pasal 45 ayat (1) jo pasal 27 ayat (1) UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukumannya maksimal 6 tahun kurungan penjara.(ron)
