 |
| Mine Support Operation Manager PT.BRE Joko Bagiono saat menyerahkan Makanan Tambahan pada salah satu orang tua anak di Puskesmas Lokpaikat, Tapin, Rabu 8 November 2023.(foto: ist) |
RANTAU - Pemberian makanan tambahan (PMT) dari PT. BRE terhadap puluhan anak penderita stunting di Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin, berdampak positif yang signifikan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Puskesmas Lokpaikat, Tis'ach Noor, S.K.M., di sela - sela kegiatan review anak stunting dan edukasi kepada para kader posyandu bersama PT. BRE, bertempat di Puskesmas Lokpaikat Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
"Hasil evaluasi,41 dari 45 anak stunting di Kecamatan Lokpaikat, di antaranya sudah mengalami peningkatan tinggi badan,dalam kurun waktu kurang lebih 1,5 bulan diberikan PMT dari PT. BRE," ungkap Tis'ach Noor, Rabu (8/11/2023).
Menurutnya, meskipun belum secara keseluruhan 45 anak stunting dari 7 Desa di Kecamatan Lokpaikat ini mengalami peningkatan tinggi badan, akan tetapi dampak perubahannya ada bahkan 25 anak di antaranya masuk kategori hijau.
Senada, Camat Lokpaikat Tapin, Murtoyo mengaku senang dan mengapresiasi konsistensi PT. BRE atas komitmennya dalam mendukung program mencegah dan menurunkan stunting di wilayahnya.
"Hasil evaluasi membuktikan,bahwa PMT yang diberikan PT. BRE selama 1,5 bulan terhadap anak stunting di Lokpaikat ini hasilnya sudah tampak, dengan adanya perkembangan peningkatan tinggi badan 41 dari 45 anak stunting ini," ujarnya.
Hal tersebut tentu memacu pihaknya dan instansi terkait lainnya untuk secara bersama - sama mendukung upaya penanggulangan stunting sehingga diharapkan pada tahun 2024 terutama di Kecamatan Lokpaikat zero stunting.
Sementara Mine Support Operation Manager PT. BRE, Joko Bagiono mengatakan, evaluasi ini merupakan salah satu rangkaian dari komitmen PT. BRE untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan stunting khususnya di Kabupaten Tapin.
Dikatakan Joko, pihaknya masih memiliki sisa waktu kurang lebih setengah tahun setelah mendapatkan amanah dari pemerintah daerah untuk menuntaskan stunting yang masih tersisa sekitar 14 persen di Kabupaten Tapin.
"Guna lebih efektif dan akuratnya data sasaran, kita coba areanya lebih spesifik lagi salah satunya difokuskan kepada anak stunting di tujuh desa yang tersebar di Kecamatan Lokpaikat ini," jelasnya.
Setelah dilakukan evaluasi kata Joko Bagiono, pemberian bantuan PMT ini dampak positifnya cukup memuaskan sehingga berdasarkan data hasil perkembangannya signifikan.
"PR -nya sekarang tinggal bagaimana mencari formula PMT yang sesuai buat anak stunting yang perkembangannya masih stagnan," imbuhnya.
Namun demikian kata Joko, pihaknya akan memberikan bantuan PMT khusus bagi anak stunting yang masih stagnan, sesuai yang direkomendasikan Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesmas.(ron)
