![]() |
Ilustrasi |
KARAWANG - Beberapa orang tua murid dari Sekolah Dasar Negeri Dawuan Barat III mendatangi sekolah dengan kebingungan dan keprihatinan terkait anak-anak mereka yang menolak untuk masuk ke sekolah.
Hal ini muncul setelah pihak sekolah memberlakukan kebijakan untuk menurunkan beberapa siswa dari kelas 5 ke kelas 4, karena masalah kedisiplinan dan penyelesaian tugas.
Salah seorang orang tua murid, yang namanya minta tidak disebutkan, mengungkapkan bahwa anaknya, yang merupakan salah satu siswa kelas 5, menolak masuk ke sekolah sejak hari Jumat. Anaknya termasuk dalam daftar siswa yang diharuskan mengulang ke kelas 4 oleh wali kelas berinisial "D".
Orang tua siswa tersebut bersama dengan beberapa orang tua lainnya datang ke sekolah untuk klarifikasi terkait masalah ini.
"Kami mengkhawatirkan dampak mental yang mungkin dialami oleh anak-anak mereka akibat situasi ini," ujarnya.
Kami datang ke sini lanjutnya, untuk mencari kejelasan terkait masalah anak kami yang menolak sekolah. Bahkan enggan keluar dari rumah.
"Kami sebagai orang tua sangat khawatir terhadap beban mental yang mungkin dialami oleh anak-anak kami," ungkapnya.
Dia menjelaskan, kebijakan ini diambil oleh pihak sekolah sebagai tindakan disiplin karena adanya satu siswa yang menolak untuk menyelesaikan tugasnya. Akibat dari tindakan ini, beberapa siswa lain juga terdampak dan diharuskan mengulang ke kelas sebelumnya.
Para orang tua berharap, pihak sekolah akan lebih bijak dalam mengatasi masalah seperti ini. Mereka menyarankan agar pihak sekolah berkomunikasi dengan orang tua melalui grup atau memanggil mereka untuk membicarakan masalah yang ada, agar anak-anak tidak terbebani secara mental.
Namun sayangnya, ketika awak media mencoba mengkonfirmasi informasi ini dengan kepala sekolah, mereka tidak dapat bertemu dengan pihak sekolah.
Sebaliknya, mereka disambut dengan nada tinggi dan kurang keramahan oleh perwakilan sekolah yang berada di tempat tersebut. (bdg)