Iklan

Iklan

Harga Beras Mencekik, Kader GMNI Karawang: Pemerintah Gagal Basmi Mafia Pangan

BERITA PEMBARUAN
26 Februari 2024, 07:47 WIB Last Updated 2024-02-26T00:49:37Z
Gudang Beras di salah satu Gudang Bulog (ilustrasi) (foto: ist)


KARAWANG - Kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Karawang, Tri Prasetio Putra Mumpuni, mengeluarkan kritik pedas terkait kenaikan harga beras yang baru-baru ini terjadi. 


Prasetio menyatakan bahwa kenaikan ini menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjaga pasokan dan kestabilan pangan nasional.


Dikenal dengan panggilan Tio, Prasetio menilai bahwa kenaikan harga beras, yang mencapai angka 18.000 rupiah, adalah gambaran bobroknya pemerintah saat ini. 


Menurutnya, meskipun panen dan stok beras telah diumumkan oleh pemerintah sebagai mencukupi, kenaikan harga seharusnya tidak terjadi.


"Kenaikan harga beras menjadi gambaran betapa bobroknya pemerintah saat ini, harga beras tembus 18.000 menjadi harga beras tertinggi dalam sejarah Indonesia. Padahal panen dan stok beras yang disampaikan pemerintah cukup dan seharusnya tidak terjadi kenaikan," ungkap Prasetio dalam keterangan tertulisnya pada beritapembaruan.id, Senin 26 Februari 2024.


Tio juga menyampaikan dugaannya tentang adanya permainan mafia dalam kenaikan harga beras. Menurutnya, GMNI akan terus menuntut kesejahteraan bagi rakyat kecil dan petani.


"Seharusnya kenaikan harga ini tidak terjadi, saya mencurigai bahwa ada permainan mafia pangan dalam kenaikan harga beras ini. Mafia akan mengambil untung banyak, sedangkan rakyat kecil dan petani merasakan dampaknya. Posisi GMNI akan selalu memihak kepada rakyat kecil dan petani sampai kapanpun, Merdeka!," tegas Tio.(**)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Harga Beras Mencekik, Kader GMNI Karawang: Pemerintah Gagal Basmi Mafia Pangan

Terkini

Topik Populer

Iklan