Iklan

Iklan

Sekda Tapin Soroti Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi, Usulkan Pendirian BUMD

BERITA PEMBARUAN
22 Maret 2024, 22:18 WIB Last Updated 2024-03-22T15:18:25Z
Sekda Kabupaten Tapin DR.H.Sufiansyah.(foto: ist)


RANTAU - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tapin, DR. H. Sufiansyah, M.A.P., mengungkapkan keprihatinannya terhadap ketimpangan pertumbuhan ekonomi yang telah terjadi selama beberapa dekade terakhir di Kabupaten Tapin, Kalsel.


Dalam pernyataannya, Sekda Sufiansyah menyoroti dominasi sektor pertambangan yang menguasai 44,5 persen dari ekonomi Tapin. 


Di sisi lain, sektor-sektor lain seperti pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan memiliki pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih rendah.


"Ketimpangan ini sangat berisiko terhadap pola pembangunan dan sosial ekonomi di masa mendatang, terutama ketika masa keemasan sektor pertambangan telah berakhir," ujar Sekda Sufiansyah.


Menanggapi hal ini, Sekda Sufiansyah mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Tapin kembali mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berfokus pada hilirisasi sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.


Selain itu, ia menekankan pentingnya seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membuat program-program pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 yang mendukung peningkatan pertumbuhan sektor-sektor yang menjadi prioritas.


"Kolaborasi antar instansi juga sangat penting agar program-program dari berbagai OPD dapat berjalan dengan sinergi dan mendukung tercapainya kesetaraan ekonomi yang menjadi target prioritas," sebutnya.


Sekda Sufiansyah juga menyampaikan bahwa meskipun terjadi peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan penurunan angka kemiskinan, hal tersebut tidak serta-merta bisa dijadikan patokan untuk dibanggakan.


"Dalam realitasnya, masih ada sebagian masyarakat Tapin yang pendapatannya berada di bawah standar tersebut," tandasnya.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, rata-rata pendapatan per kapita masyarakat Tapin adalah Rp 47.170.000 per tahun, atau setara dengan Rp 3.930.000 per bulan. 


Angka ini menempatkan Tapin sebagai salah satu dari enam kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan dengan pendapatan per kapita terendah.(ron)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sekda Tapin Soroti Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi, Usulkan Pendirian BUMD

Terkini

Topik Populer

Iklan