Kades Cikampek Selatan Asep Ceponk.(foto: bdg) |
KARAWANG - Dua pelajar di Cikampek meninggal dunia setelah mengikuti pesta miras oplosan bersama tujuh teman mereka. Peristiwa tragis ini terjadi pada malam Minggu, dimulai sekira pukul 23:00 Wib hingga subuh.
Menurut keterangan dari Kepala Desa Cikampek Selatan, Asep Ceponk, mereka yang terlibat dalam pesta miras ini adalah sembilan orang. Dua di antaranya meninggal dunia, tiga lainnya dilarikan ke rumah sakit. Sementara empat orang lagi mendapatkan perawatan tradisional di rumah masing-masing dengan minum air kelapa.
"Akibat miras oplosan tersebut, para korban mengalami gejala seperti mual-mual, pusing, nyeri sendi, bahkan ada yang muntah darah. Satu di antara korban yang dirawat di rumah sakit kondisinya sudah berangsur membaik," ujar Asep Ceponk.
Asep mengatakan, salah satu dari sembilan korban yang terlibat adalah seorang perempuan. Barang yang digunakan dalam pesta miras ini diduga didapat melalui jejaring media sosial, meskipun akun tersebut saat ini tidak dapat ditemukan.
Saat ini kata Asep, dengan kejadian ini pemerintah desa berencana untuk membentuk posyandu remaja serta melakukan upaya pencarian duta narkoba di Cikampek Selatan.
"Kolaborasi dengan pihak kepolisian, TNI, dan sekolah-sekolah juga akan dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan," ujarnya.
Kepala desa juga memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat Cikampek Selatan, khususnya kepada orang tua yang memiliki anak usia dini atau yang masih bersekolah.
"Kami akan terus mengawasi kegiatan anak-anak mereka demi mencegah kejadian serupa terulang di masa depan," tandasnya.
Sementara menurut Alfari, salah seorang teman dekat dari korban, menyatakan bahwa pesta miras dilakukan dua kali dengan durasi hingga subuh.
"Korban langsung jatuh sakit, dan ia berusaha untuk membantu dengan menyiraminya menggunakan air," sebut Alfari.(bdg)