 |
| Petugas Kepolisian Resor Karawang saat melaksanakan Olahraga TKP di rumah korban perampokan, Dusun Pasirpogor Desa Kiarapayung, Klari Karawang, Rabu 30 April 2025.(foto: not) |
KARAWANG – Kepolisian Resor Karawang tengah menyelidiki kasus dugaan pencurian dengan kekerasan yang menewaskan seorang lanjut usia bernama Hj. Emot (70) di rumahnya di Dusun Pasirpogor, Desa Kiarapayung, Kecamatan Klari, Karawang.
Peristiwa tragis ini terjadi pada siang dan sempat menggegerkan warga sekitar, Selasa 29 April 2025 kemarin.
Kapolres Karawang, AKBP Fiki Novian Ardiansyah, melalui Kasie Humas IPDA Solikhin menyampaikan bahwa Satreskrim Polres Karawang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memulai penyelidikan untuk mengungkap motif serta pelaku kejahatan tersebut.
“Penyidik terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Kami juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk dari pihak keluarga korban,” ujar IPDA Solikhin, Rabu (30/4/2025) petang.
Dua cucu korban, SH (29) dan MJ (28), menjadi saksi kunci dalam kasus ini. Mereka adalah orang pertama yang menemukan korban dalam kondisi bersimbah darah di kamar mandi rumahnya.
Peristiwa bermula saat SH mendengar suara rintihan mencurigakan dari dalam rumah sang nenek. Ia bersama adiknya kemudian memeriksa dan mendapati korban dalam keadaan luka parah di bagian leher dan tubuh, mengeluarkan banyak darah.
Korban segera dibawa ke puskesmas terdekat dengan bantuan warga sekitar, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh petugas medis.
Dari hasil olah TKP sementara, polisi menduga pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu depan yang tidak terkunci. Selain merenggut nyawa korban, pelaku juga diduga membawa kabur perhiasan emas seberat 100 gram milik korban.
“Kami telah melakukan berbagai tindakan kepolisian, seperti mendatangi TKP, mendata identitas korban dan saksi-saksi, melakukan olah TKP oleh Tim Inafis, membawa jenazah ke RSUD Karawang untuk diautopsi, serta membuat laporan kejadian,” jelas Solikhin.
Penyidik menduga pelaku berjumlah dua orang. Hingga kini, polisi masih terus menyelidiki identitas dan motif pelaku. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib.
“Kami mohon doa dan dukungan agar identitas pelaku segera terungkap dan dapat ditangkap,” tutup Solikhin.(not)
