![]() |
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ampera menggelar aksi tuntut perbaikan jalan di depan Kantor PU Bina Marga Cikampek Karawang, Kamis 5 Juni 2025.(foto: Zan) |
KARAWANG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pangkal Perjuangan (Ampera) Karawang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PU Bina Marga Cikampek, Kabupaten Karawang, Kamis 5 Juni 2025.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 17.30 WIB ini menuntut perbaikan jalan nasional, khususnya di ruas Jalan Pantura yang dinilai telah menelan banyak korban jiwa.
Kurang lebih sebanyak 50 orang peserta aksi yang sebagian besar berasal dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Buana Perjuangan (UBP), dan Universitas Sehati Indonesia (Usindo) membawa spanduk dan menyampaikan orasi secara bergantian.
Mereka berkumpul terlebih dahulu di Kampus UBP Karawang sebelum berkonvoi menuju Kantor PU Bina Marga melalui rute Klari - Tugu I Love Cikampek -Cikampek.
Dalam orasinya, massa menyoroti buruknya kondisi infrastruktur jalan nasional seperti di ruas Tanjung Pura -Klari -Jatisari yang dinilai tidak layak dan sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Mereka menuntut penanganan menyeluruh, bukan perbaikan tambal sulam yang dianggap hanya memperindah permukaan tanpa menjamin keselamatan pengguna jalan.
“Kami menuntut tanggung jawab dari pihak berwenang. Ini bukan sekadar soal kewenangan administratif, ini soal nyawa,” ujar salah satu orator dari atas mobil komando.
Selain itu, massa aksi mendesak audit independen terhadap proyek-proyek jalan yang telah atau sedang berjalan, serta meminta akuntabilitas dalam penggunaan anggaran infrastruktur. Mereka juga mengecam solusi tambal cepat yang dinilai tidak sesuai standar teknis.
Sekira pukul 16.12 WIB, perwakilan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jakarta dan Jawa Barat, melalui Humas PPK 1.1 Naufal, menerima perwakilan massa dalam sebuah audiensi.
Naufal menyampaikan permohonan maaf atas kejadian kecelakaan yang terjadi akibat kondisi jalan rusak, serta menjelaskan bahwa perbaikan sudah dilakukan bertahap mulai dari pondasi hingga pelapisan aspal.
“Perbaikan dilakukan secara bertahap mengingat padatnya arus kendaraan berat dan prioritas lain seperti jembatan. Kami memiliki sistem pengawasan dan pengujian kualitas aspal, dan akan terus melakukan evaluasi,” jelas Naufal.
Audiensi tersebut menghasilkan kesepakatan berupa fakta integritas yang akan menjadi dasar komitmen pihak PU dalam mempercepat perbaikan jalan.
Aksi unjuk rasa berakhir secara tertib pada pukul 17.30 WIB tanpa insiden yang mengganggu ketertiban umum.(Firzan)