![]() |
Bangunan yang sering dijadikan tempat pesta narkoba dibakar Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, Senin 11 Agustus 2025.(foto: ist) |
LANGKAT - Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Polda Sumut) terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba. Terbaru, dua barak narkoba yang kerap dijadikan lokasi pesta narkoba dibongkar dan dibakar.
Tak hanya itu, loket transaksi narkoba di Tempat Hiburan Malam (THM) New Blue Star, Jalan Binjai, Desa Emplasmen Kwala Mencirim, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, juga resmi ditutup.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, menjelaskan bahwa penggerebekan ini berawal dari informasi masyarakat mengenai adanya transaksi narkoba yang dilakukan secara terbuka di THM tersebut, bahkan diduga melibatkan pihak manajemen.
“Dari hasil penyelidikan, kami mengamankan seorang waiter berinisial RZ yang ikut mengedarkan narkoba, serta penjaga pintu berinisial KP (36) yang terbukti positif narkoba,” ujar Calvijn, Senin (11/8/2025).
Dari interogasi, RZ mengaku memperoleh narkoba dari seseorang berinisial R (masih buron/DPO), yang biasa berada di ruang loket narkoba di dalam THM. Narkoba jenis ekstasi itu dijual seharga Rp300 ribu per butir, dan RZ mendapat upah Rp3.000 dari setiap butir yang berhasil dijual.
Dalam operasi tersebut, petugas menyita barang bukti berupa lima butir ekstasi merah berlogo apel, 292 botol minuman keras tanpa izin edar, 68 botol miras dengan pita cukai palsu, serta satu unit ponsel.
"Seorang tersangka juga kami amankan dari room KTV 5 THM New Blue Star yang diduga aktif dalam peredaran narkoba," tambah Calvijn.
Tak hanya di THM, Polda Sumut juga sebelumnya mengungkap dua kasus peredaran sabu dan ganja di barak narkoba kawasan perkebunan belakang, yang dikenal dengan sebutan 'Barak Babi' dan 'Barak Kuda'.
Meski sebelumnya telah dilakukan pembongkaran, pemasangan garis polisi, dan pembakaran lokasi, kawasan tersebut kembali digunakan untuk aktivitas terlarang.
Dalam penggerebekan terbaru, empat tersangka berhasil diamankan dari jaringan sabu di lokasi itu, masing-masing berperan sebagai pengantar, penjaga bong, penjaga portal, dan piket sabu.
“Kami akan terus melakukan pendalaman dan pengembangan kasus ini. Tidak akan ada ruang bagi para pelaku yang merusak masyarakat dengan narkoba. Jangan coba-coba,” tegas Calvijn.(rizky)