![]() |
Ketua Apensi Karawang Muhamad Ridwan Abdullah (berkopiah) di area masjid Al-Jihad, Rabu 6 Agustus 2025 (foto: Zen) |
KARAWANG - Rencana pembongkaran fasilitas tempat wudhu yang berada di samping Kantor Sekretariat Asosiasi Pengusaha PT Perorangan Indonesia (Apensi) di lingkungan Islamic Center Karawang menuai penolakan keras dari warga sekitar Masjid Al-Jihad.
Penolakan ini mencuat setelah salah satu pengurus Islamic Center Karawang, Acep Kusnadi dan Rafiudin, memerintahkan bahwa bangunan tersebut harus dibongkar karena diduga dibangun tanpa izin dari pihak pengelola Islamic Center.
Namun, pernyataan tersebut justru memicu reaksi keras dari masyarakat sekitar. Warga menilai tempat wudhu tersebut dibangun atas dasar kepedulian terhadap kebutuhan umat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
“Fasilitas ini dibangun atas inisiatif warga, bukan untuk keuntungan pribadi. Kami ingin membantu umat dalam beribadah, khususnya saat ada kegiatan keagamaan di Masjid Al-Jihad yang sering kali kekurangan air,” jelas Muhammad Ridwan Abdullah, Ketua Umum Apensi Karawang, Rabu (6/8/2025).
Ia menambahkan, pembangunan tempat wudhu tersebut dilakukan secara gotong royong dan semangat berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat), tanpa merusak atau menambah bangunan yang ada.
“Kami bangun dan rapikan fasilitas ini demi kemaslahatan bersama. Tidak ada niat lain selain memudahkan umat dalam beribadah,” tegas Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan audiensi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang, mempercayainya untuk mengelola dan merawat kantor tersebut untuk melayani dan mengembangkan UMKM
“Alhamdulillah, hasil dengar pendapat cukup positif. Kami juga diarahkan untuk segera berkomunikasi dengan pengelola Islamic Center,” ungkap Ridwan, mengutip pernyataan Staf Disperindag Karawang, Catur.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keputusan resmi dari pengelola Islamic Center terkait polemik ini.(zen)