![]() |
Mahasiswa KKN sosialisasikan anti perundungan di SDN Pasting Kecamatan Hantakan HST, Kalsel Kamis 18 September 2025 lalu (foto: ist) |
BARABAI – Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pasting 2025 menggelar sosialisasi anti-bullying di SDN Pasting, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, pada Kamis, 18 September 2025 lalu.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap bahaya dan dampak buruk dari tindakan perundungan (bullying), terutama di lingkungan sekolah.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini menyasar seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, yang dibagi menjadi tiga kelompok untuk efektivitas penyampaian materi.
Ketua Kelompok KKN Desa Pasting 2025, Marbawi, menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang menyasar aspek pendidikan karakter sejak dini.
“Program ini kami rasa penting diadakan karena keharmonisan sebuah desa di masa depan pasti diisi oleh anak-anak yang saat ini sedang menempuh pendidikan. Mereka adalah penerus kehidupan desa yang aman dan tenteram,” ujar Marbawi.
Lebih lanjut, Marbawi menekankan bahwa bullying dapat memberikan dampak yang sangat fatal bagi korbannya, sehingga diperlukan upaya preventif sedini mungkin.
“Kami berharap program ini bukan hanya menjadi sosialisasi semata, tetapi juga menjadi pengingat bagi anak-anak untuk tidak melakukan tindakan yang bisa menyakiti teman mereka,” terangnya.
Pihak sekolah, menurut Marbawi, memberikan respon positif terhadap kegiatan ini. Ia menyampaikan rasa syukur atas sambutan hangat dan keterbukaan dari SDN Pasting dalam mendukung program mahasiswa.
“Rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kami sampaikan atas dukungan pihak sekolah terhadap pelaksanaan sosialisasi ini,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap dapat membuka wawasan siswa tentang pentingnya saling menghargai, serta menjadi langkah awal dalam menanggulangi masalah bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.
“Semoga ini menjadi langkah awal untuk memerangi bullying yang masih sering terjadi di berbagai kalangan. Stop Bullying!” tutup Marbawi.(abd)