![]() |
| Manaf Zubaidi dan Dedi Mulyadi |
KARAWANG – Yayasan Buana Pangkal Perjuangan (YBPP) yang menaungi Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang mengambil langkah serius dengan menonaktifkan Manaf Zubaidi dari jabatan pengawas yayasan, menyusul viralnya video perdebatan antara dirinya dan Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat.
Dalam video yang beredar, Manaf tampak terlibat adu argumen ketika Dedi Mulyadi meninjau lokasi normalisasi sungai di Kabupaten Karawang. Perdebatan tersebut dipandang menyoroti etika lembaga karena melibatkan sosok yang tercatat sebagai pengurus institusi pendidikan.
Sekretaris YBPP Karawang, Dr. Ahmad Fauzi, menyampaikan bahwa keputusan menonaktifkan Manaf merupakan hasil rapat internal yayasan yang dipimpin oleh Ketua Pembina, Letjen (Purn) Kiki Syahnakri. Rapat tersebut digelar pada Rabu, 12 November 2025.
Menurut Fauzi, tindakan Manaf dinilai sebagai sikap pribadi yang tidak mencerminkan sikap resmi lembaga, sehingga untuk menjaga reputasi YBPP keputusan ini diambil.
Keputusan ini memunculkan sorotan mengenai hubungan antara institusi pendidikan swasta dan otoritas pemerintah daerah. Langkah YBPP dianggap sebagai upaya menjaga integritas lembaga dan memperjelas bahwa pengurus yayasan harus tetap menghormati jalur kerja sama dengan pemerintah provinsi dan daerah.
Selain itu, publik juga memperhatikan bagaimana kejadian adu argumen ini dapat mempengaruhi citra UBP Karawang di mata calon mahasiswa dan pemangku kepentingan lainnya.
Video adu argumen antara Manaf Zubaidi dan Gubernur Dedi Mulyadi muncul di media sosial dan menjadi viral.
YBPP melakukan rapat internal pada 12 November 2025 dan memutuskan menonaktifkan Manaf dari jabatan pengawas yayasan.
Yayasan menyatakan keputusannya bukan karena persoalan struktural, melainkan untuk menjaga etika kelembagaan dan kerjasama yang baik dengan pemerintah. (*)
