 |
| Hj.Siti Samroh (bergaun kotak-kotak ketiga dari kiri) bersama Tim Sukses nya, Sabtu (27/2/21). |
KARAWANG- Nama Hj Siti Samroh menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Desa Ciwulan, Kecamatan Telagasari, Karawang Jawa Barat.
Bukan hanya itu, bahkan tak sedikit kalangan memprediksi Hj Siti Samroh dengan urutan nomor dua, bakal memenangkan pemilihan kepala desa (Pilkades) yang akan digelar secara serentak pada 21 Maret mendatang.
 |
| Hj.Siti Samroh pegang kertas bertuliskan angka Dua sesaat setelah pengundian, Jumat (26/2/21). |
Salah seorang warga Desa Ciwulan yang berprofesi sebagai petani H Hanafi mengatakan, Hj Enyoy sapaan akrab Hj Siti Samroh, kehadirannya sebagai kontestan Pilkades memang sangat ditunggu-tunggu warga masyarakat Ciwulan.
"Saya tidak meragukan neng haji (Hj Siti Samroh) dia sangat memahami para petani di desa ini. Dan Haji Enyoy itu boga (punya-red) kekuatan dan pemikiran matang untuk makmurkan warga desa ini," terang H Hanafi.
Dan lanjut H Hanafi warga sangat mendorong Hj Enyoy untuk memimpin Desa Ciwulan, bukan hanya memahami daerah Ciwulan yang mayoritas penduduknya petani tapi dia juga memahami tentang pertanian.
"Yakin. Insya Allah Hj Enyoy memenangkan dalam Pilkades Maret nanti. Yakin," tegasnya.
Sementara dari perwakilan keluarga besar Ja'a Maliki menyampaikan, dengan tampilnya salah satu dari keluarga tidak lain dan tidak bukan karena dorongan warga Desa Ciwulan yang mengharapkan bahwa adiknya Hj Siti Samroh harus maju untuk memimpin Desa Ciwulan.
"Keluarga besar 'mewakafkan' Siti Samroh untuk menjadi kepala Desa Ciwulan," ucap Ja'a Maliki, Sabtu (27/2/21)
Menurutnya, kami dari keluarga besar hanya mengamanahkan yang bila terpilih nanti harus bisa hadir ditengah-tengah masyarakat, baik dalam keadaaan duka ataupun suka.
"Dia (Hj Enyoy ) harus bisa hadir di tengah-tengah masyarakat, jangankan kegembiraan dalam bentuk keprihatinan harus hadir sebagai pemimpin masyarakat Ciwulan," tegasnya.
Ada desas desus di luar kalau adiknya jadi kepala desa akan di stir oleh keluarga, menurutnya Ja'a, keluarga besar tidak akan mencampuri urusan pemerintahan desa. Justru kami akan mengontrol dan mengawasi agar pemerintahan desa bisa berjalan dengan baik sesuai aturan yang ada.
"Keluarga menekankan bahwa nanti harus ada keterbukaan masalah dana. Dari mulai proses perencanaan, pembahasan dan pelaksanaannya. Semua harus terbuka.
Bahkan lanjut Ja'a, keluarga besar tidak akan dan tidak boleh ada masuk dalam lingkaran Pemerintah Desa atau menjadi aparat desa. Itu amanah. Sekali lagi keluarga posisinya hanya mengawal agar tidak menghianati kinerjanya.
"Keluarga sepakat untuk 'mewakafkan' Hj Enyoy, dan rela bila sekalipun meninggal di dalam keprihatinan," tandasnya.
Sementara calon Kades Ciwulan Hj Siti Samroh mengutarakan, bahwa ia akan memegang teguh apa yang diamanatkan keluarga besarnya dan masyarakat Desa Ciwulan. Kata Hj Enyoy, desa ini (Ciwulan) adalah desa yang areal pesawahan nya sangat luas. Dan dirinya sangat memahami benar tentang kebutuhan dan keinginan para petani.
"Karena sayapun bertani dan anak petani juga," ujar Hj Enyoy
Lanjut Hj Enyoy, kalau dikehendaki Allah menjadi kepala desa Ia akan lebih konsen pada pertanian dan kebutuhan para petani.
"Maka saya akan bentuk Satuan Tugas (satgas) khusus untuk monitoring dan pengawalan di bidang air, untuk mengairi pesawahan di desa ini," terang Hj Siti Samroh.
Bukan hanya itu, lanjut Hj Siti Samroh ia akan ajak tokoh-tokoh petani untuk urun rembuk bagaimana mencari solusi bila ada kendala-kendala dibidang pertanian. Demikian juga untuk mensejahterakan masyarakat ia akan ajak bicara tokoh dan ahli di bidang sosial dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa memberikan solusi bagi masyarakat Ciwulan.
" Insya Allah saya akan senantiasa bekerja bersama untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat Desa Ciwulan. Dan saya ucapkan banyak terimakasih kepada warga yang telah mensuport dan mendukung saya," tandasnya. (**)
