![]() |
Pengurus Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) disambut baik saat audensi dengan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tapin, Kamis (15/7/21) |
RANTAU- Pengurus Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Tapin bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kabupaten Tapin datangi Komisi II DPRD Kabupaten Tapin gelar Audiensi, bertempat di gedung DPRD Kabupaten Tapin Jl Brigjen Hasan Basry Rantau, Kamis (15/7/21).
Pantauan beritapembaruan.id terlihat hadir dalam audiensi yang diterima langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tapin Wahyu Nugroho Ranoro beserta empat anggota lainnya, Kepala Dispora H Jamhuri beserta jajaran, Ketua KORMI Kabupaten Tapin H Midpay Syahbani dan pengurus lainnya.
Kepala Dispora H Jamhuri kepada beritapembaruan.id mengatakan, dasar hukum KORMI ini yakni Undang-undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional yang meliputi Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi dan Olahraga Prestasi.
"Kormi itu sendiri adalah sebuah wadah perkumpulan atau mengorganisir induk olahraga (Indor) rekreasi atau olahraga yang bersifat budaya (kearifan lokal) masyarakat di suatu daerah," terangnya.
H.Jajam ia biasa dipanggil menuturkan, perbedaan antara KONI dengan KORMI ini dari jenis olahraganya, kalau KONI mewadahi Cabang Olahraga Prestasi sedangkan KORMI merupakan wadah dari induk olahraga tradisional bersifat budaya kearifan lokal di suatu daerah yang belum tentu olahraga tersebut ada di daerah lainnya.
"Dengan terbentuknya pengurus Kormi ini, tentunya kami sangat bangga dan mendukung. Karena event-event yang dulunya dikelola penuh oleh Dispora akan ada induk yang mengelola. Jadi kami tinggal bekerjasama menindaklanjuti dengan Kormi untuk melestarikan kemudian mempopulerkan sampai membawa tim daerah ini ke ajang internasional," imbuhnya.
Dijelaskannya, ada beberapa induk olahraga tradisional di Tapin yang dapat diandalkan, bahkan pernah mengikuti event sampai tingkat internasional, yakni sepak raga dan banyak lagi indor-indor yang sudah melekat. Bahkan olahraga tradisional tersebut hanya ada di daerah Tapin.
Menurut H.Jamhuri Dispora ini sifatnya hanya memfasilitasi kegiatan Keolahragaan dan Kepemudaan jadi KORMI ini sebagai mitra dari dispora, sama seperti KONI, KNPI dan lainnya, terkait pembinaannya mereka masing-masing yang melakukannya.
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tapin Wahyu Nugroho Ranoro mengatakan, kami DPRD menyambut baik dan mendukung adanya Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) di Kabupaten Tapin ini.
"Ini suatu langkah positif, agar budaya kearifan lokal di Indonesia khususnya di Kabupaten Tapin tidak hilang," ungkapnya.
Menurut Wahyu Nugroho Ranoro Induk Olahraga (Indor) tradisional yang cukup banyak dan patut dibanggakan yang ada di Tapin ini dapat dikenal oleh masyarakat luas. Dengan adanya Kormi ini tentunya akan membawa dampak yang positif. Membawa harapan baru bagi atlit atlit olahraga tradisional di Tapin.
"Nantinya olahraga khas daerah di Tapin yang patut dibanggakan seperti Bakuntau, Bagasing, Balugu, Badandang dan masih banyak lagi lainnya dapat terorganisasi dengan baik di Kormi ini," imbuhnya.
Ditempat yang sama Ketua Kormi Kabupaten Tapin H Midpay Syahbani mengatakan, Kepengurusan Kormi di kabupaten Tapin ini baru terbentuk namun sudah mendapatkan SK, meski untuk pelantikannya belum dilakukan akan tetapi sudah dijadwalkan dalam waktu dekat ini.
"Kormi ini adalah wadah untuk mengayomi Induk Olahraga tradisional atau olahraga yang berkaitan dengan budaya kearifan lokal," ungkapnya.
Di Kabupaten Tapin sendiri banyak olahraga atau budaya permainan-permainan yang sudah ada, dan populer, serta biasa dimainkan oleh masyarakat sejak bahari (dahulu), seperti Bakuntau, Bagandut, Bagasing, Balagu, Badandang dan lain lain itu sebuah permainan rakyat yang biasa dilakukan saat ada hajatan atau event event lain, dari zaman dahulu kini diwadahi dan diayomi di KORMI.
"Sesuai dengan tujuannya KORMI ini merupakan suatu wadah untuk mengorganisir dan membina olahraga rekreasi masyarakat Indonesia atau olahraga yang bersifat hiburan, dan budaya suatu daerah untuk dilombakan pada event-event nasional bahkan internasional," pungkasnya.(ron)