Bupati Kabupaten Tapin HM Arifin Arpan (kedua dari kanan) saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di lokasi Panen Raya Jagung di Desa Tandui Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin, Rabu (29/9/21)(foto:ron) |
RANTAU- Kabupaten Tapin di musim tanam selanjutnya akan dijadikan prioritas dan sentra pertanian jagung di Kalimantan Selatan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalsel H Syamsir Rahman saat acara Panen Raya Jagung Nusantara secara serentak di Desa Tandui Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin, Rabu (29/9/21).
Syamsi Rahman mengatakan, pengembangan jagung hibrida di Kalsel saat ini kurang lebih sekitar 74 ribu hektare dan fokus pengembangan serta pengolahan hasil jagung seperti pabrik pakan ternak ada di Kabupaten Tanah Laut.
"Untuk sekarang kita akan fokus pengembangan jagung hibrida ini di Kabupaten Tapin. Lalu di Tapin ini kedepannya minimal ada pabrik olahan jagung seperti pakan ternak meskipun skala mini," terangnya.
H.Syamsi menjelaskan pihaknya bersama Kepala Dinas Pertanian Tapin akan mengusulkan ke Kementerian Pertanian agar dibantu untuk membangun pabrik pakan ternak mini di Kabupaten Tapin.
"Kami yakin pak Mentri akan mengabulkan itu," ujar Syamsi Rahman.
Kadis Pertanian Kalsel menuturkan, tadi Bupati Tapin menyampaikan keberlangsungan para petani harus dijaga untuk itu harus diberdayakan, salah satu upaya untuk itu harus disiapkan industri hilirnya, dalam hal ini hasil panen para petani harus ada penampungnya.
"Kalau hasil panen dari para petani ini ada yang membelinya, tentu dukungan dari pihak lain seperti perbankan pun untuk permodalan akan ada buat petani," imbuhnya.
Sementara itu Bupati Tapin HM Arifin Arpan menyampaikan, luas tanam jagung hibrida di Kabupaten Tapin seluas 1.320 hektar. Kemudian yang dipanen pada panen raya saat ini seluas 558 Hektar.
"Untuk produksi sebanyak 2.829 ton sedangkan produktivitas 50,7 kuintal per hektare," terangnya.
Lebih lanjut HM Arifin Arpan menjelaskan, bantuan benih jagung untuk Kabupaten Tapin dari APBN sebanyak 16.350 ton untuk luas tanam 1.090 hektare. Dan dari APBD Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 6 ton untuk luas tanam 400 hektare.
Ia menyebutkan untuk rencana tanam jagung di Kabupaten Tapin yakni bulan Oktober sampai Desember 2021 seluas 244 hektare dan di bulan Januari hingga Maret 2022 rencananya di sekitar luas lahan 750 hektare.
Menurut Bupati Tapin para petani tidak menyetok atau menyimpan hasil panen jagungnya, karena para petani langsung menjual hasil panennya ke salah satu perusahaan pakan ternak yang ada di Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.
Selanjutnya, harga jual jagung dari hasil panen itu dikisaran harga Rp 4.000 per kilogram untuk jagung pipilan basah atau kadar air 28 persen. Sedangkan untuk jagung pipilan kering atau kadar air 15 persen harga jualnya Rp 5.000 rupiah.
Masih menurut Bupati, untuk pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Tapin mengatakan, ada di enam kecamatan dengan luas sekitar 1.490 hektare yakni Kecamatan Tapin Selatan 500 hektare, Piani 100 hektare, Bungur 175 hektare, Binuang 180 hektare, Hatungun 400 hektare dan Kecamatan Salam Babaris seluas 135 hektare.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pertanian Tapin Wagimin SP mengatakan, bahwa untuk pengembangan jagung di Tapin perlu dukungan dari semua pihak salah satunya instansi terkait yang membidangi tentang normalisasi sungai.
"Salah satunya kami dapat keluhan atau usulan dari para petani di Desa Tandui ini terkait adanya pendangkalan sungai," ungkapnya.(ron)