Iklan

Iklan

Pertumbuhan Ekonomi sangat Dipengaruhi Persoalan Lingkungan

BERITA PEMBARUAN
01 September 2021, 15:05 WIB Last Updated 2021-09-01T08:07:01Z
Anggota Komisi IV DPR RI DR H Suhardi Duka MM, (foto:ist)


JAKARTA- Persoalan lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Kalau daya dukung lingkungan tidak mencukupi maka akan terganggu gerak ekonomi dan mengganggu pertumbuhan. Selain itu dampak kesehatan juga akan menjadi persoalan berikutnya.


Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI DR H Suhardi Duka M.M., saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV dengan Eselon I Kementerian Lingkungan Hidup di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (1/9/21)
 

“Oleh karena itu saya meminta kepada Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) agar sedikit fokus terhadap perbaikan pencemaran air bersih yang bukan hanya (terjadi) di kota tapi sudah sampai kepada tingkat desa.  Kalau ini tidak fokus dan tidak menjadi perhatian, saya khawatir dampaknya menjadi semakin berat,” ucap Suhardi.

Kemudian Suhardi menyampaikan dalam kesempatan tersebut adalah mengenai permasalahan limbah, baik itu pembuangan limbah kimia, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), maupun limbah sampah yang lain.

 
Menurutnya, dari satu sisi sampah ini mempunyai nilai ekonomi, bahkan beberapa waktu kemarin negara melakukan impor sampah. Akan tetapi nilai ekonominya belum bisa maksimal karena para pemulung itu belum mendapatkan nilai tambah yang diinginkan.


“Jadi nilai ekonominya masih lemah sekali. Di sinilah mungkin perlu dibentuk UMKM khusus untuk pengelola sampah ini,” terangnya.

 
Selanjutnya, terkait upaya menumbuhkan ekspor dalam rangka peningkatan produksivitas hutan mengatakan, potensi hasil hutan Indonesia cukup besar, namun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) masih sangat kecil. Menurutnya perlu adanya kesadaran bersama terhadap persoalan ini.


“Potensi penerimaan ini begitu besar tetapi yang kita dapatkan hanya 10 persen dari potensi yang ada. Berarti ini ada permasalahan. Maka saya juga meminta untuk ini menjadi fokus, termasuk di dalam penegakan hukum bagi mereka yang terhutang atau menjadi obyek penerimaan PNBP tapi tidak mereka membayar. Sudah seharusnya kita tegas saat ini,” tuturnya.


Di lain sisi, kata Suhardi, pemanfaatan hasil-hasil hutan juga berpotensi menimbulkan kerusakan hutan, maka perlu adanya keseimbangan.


“Kita memaksimalkan hasil hutan tetapi di lain sisi kita merusak hutan. Sementara itu dalam hal meningkatkan kapasitas produksi kelompok tani hutan, ini saya support agar terjadi rasa keadilan dengan korporasi,” ujarnya.

 
Lanjut Suhardi, di satu sisi korporasi manfaatkan hutan begitu besar dengan mengalihkan kawasan hutan menjadi perkebunan, mengambil hasil hutan, dan lain sebagainya, namun di sisi lain masyarakat kita disekitar hutan tidak mampu memanfaatkannya dengan baik.


“Dengan penguatan terhadap perhutanan sosial ini diharapkan dapat memberikan rasa keadilan di masyarakat kita,” tandasnya. (de/es)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pertumbuhan Ekonomi sangat Dipengaruhi Persoalan Lingkungan

Terkini

Topik Populer

Iklan