Iklan

Iklan

Jenazah Korban Penembakan Diarak ke Polres dan DPRD

BERITA PEMBARUAN
28 September 2022, 06:54 WIB Last Updated 2022-09-28T02:58:41Z
Korban penembakan oknum polisi diarak ke Mapolres Belu dan Kantor DPRD Belu, Selasa 27 September 2022.(screen shot)


NTT - Belum usai penanganan kasus Polisi tembak polisi, kini muncul lagi kasus baru yakni polisi tembak warga masyarakat.


Kali ini, kasus tersebut terjadi di Indonesia bagian timur tepatnya di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa 27 September 2022 siang.


Kasus penembakan oleh seorang oknum Polisi dari Polres Belu menewaskan seorang pemuda asal Lalosuk, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.


Diketahui, oknum anggota polisi tersebut berinisial RS, dan korban yang ditembak mati tersebut berinisial NGL. Dan insiden penembakan ini terjadi di Dusun Motamaruk, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu.


Diketahui sebelumnya, korban NGL merupakan DPO dari Satreskrim Polres Belu atas kasus pengeroyokan terhadap seorang sopir tangki yang terjadi pada hari Selasa 06 September 22 di Fatubenao, Kelurahan Kota Atambua, Kabupaten Belu meninggal dunia. Karena kesalahpahaman antara korban dengan sopir tangki, akhirnya terjadi adu jotos hingga sopir tangki mengalami koma dan akhirnya meninggal dunia.


Atas kasus tersebut, NGL menjadi buronan dari pihak polisi, khususnya Satreskrim Polres Belu. Dari penyelidikan yang dilakukan serta, informasi yang diterima dari Kanit intelkam Polsek Raimanuk sekira pukul 08.00 Wita, bahwa ada satu orang yang diduga kuat DPO,  dalam kasus pengeroyokan sopir tangki telah bersembunyi Dusun Motamoru, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu.


Berdasarkan informasi tersebut Anggota Buser beserta Anggota Sat Intelkam langsung menuju ke lokasi keberadaan DPO kasus pengeroyokan tersebut.


Pada saat anggota tiba di lokasi dan akan dilakukan penangkapan, pelaku yang saat itu sedang berada di dalam rumah mengetahui keberadaan petugas sehingga DPO atas nama. Eton langsung melarikan diri. Sementara seorang anggota Buser berinisial RS langsung mengejar dan melepaskan tembakan peringatan sebanyak 3 kali.


Ketika itu, TSK tidak mengindahkan tembakan peringatan, akhirnya anggota polisi tersebut berniat untuk melepaskan tembakan ke kaki untuk melumpuhkan korban, namun karena korban menunduk akhirnya mengenai korban dan langsung terjatuh. Saat dihampiri korban sudah meninggal dunia.


Pantauan di lapangan, pihak keluarga korban, melakukan aksi pengarakkan jenazah korban dari Rumah Sakit Umum ke kantor Polres Belu, di sana diterima langsung oleh Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto dengan tegas pihak korban meminta pertanggungjawaban atas meninggalnya NGL.


Di hadapan keluarga korban, Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbiyanto menegaskan pihaknya akan bertindak tegas dan juga dia berjanji akan menuntaskan kasus penembakan tersebut.


“Iya saya akan tuntaskan kasus ini,” ucapnya.


Tidak hanya itu, atas ketidakpuasan dari keluarga korban, kembali mereka melanjutkan dengan membawa jenazah korban ke Kantor DPRD Belu dan meletakan didepan Kantor DPRD Belu, meminta ketegasan dan komitmen dari wakil rakyat atas kasus penembakan ini. Dan sesampai di sana (DPRD) mereka diterima oleh Ketua DPRD Belu, Jeremias Manek Seran Jr., Wakil Ketua 2 DPRD Belu, Cyprianus Temu dan sejumlah anggota lain.


Ketua DPRD Belu, Jeremias Manek Seran Jr, mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan dan berduka cita yang sangat mendalam atas kasus penembakan dengan korban NGL ini. Selain itu juga, pihaknya dengan tegas meminta kepada pihak kepolisian khususnya, Kapolres Belu agar segera menuntaskan kasus pembunuhan.


“Iya ini harus diselesaikan segera dan secepatnya, agar semuanya clear, kita meminta agar oknum polisi yang menembak tersebut harus diproses," tandasnya.(ell).

 

 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jenazah Korban Penembakan Diarak ke Polres dan DPRD

Terkini

Topik Populer

Iklan