Iklan

Iklan

Ketersambungan Sanad Para Imam Qiroat Kepada Para Sahabat

BERITA PEMBARUAN
28 September 2022, 07:21 WIB Last Updated 2022-09-28T00:22:07Z



Penulis: Ustadz Ahmad Muhsin Al Hafidz 


Salah satu syarat agar bacaan Qiroat dihukumi mutawatir adalah ketersambungan sanadnya sampai kepada Nabi. Dan sepuluh Imam Qiroat mutawatiroh bersambung sanadnya kepada Nabi melalui para Sahabat.


Yang pertama, Imam Qiroat kota Madinah yaitu Imam Nafi' dan Abu Ja'far, bersambung sanad dengan Nabi melalui khalifah Umar bin Khattab ra, Ubay bin Ka'ab ra dan Zaid bin Tsabit ra. 


Kemudian Imam Qiroat kota makkah, yaitu Ibnu Katsir juga bersanad kepada tiga Sahabat mulia diatas. Jadi dua kota suci di dataran hijaz ini semua Imam Qiroatnya bersumber dari sumber yang sama.


Karena bersumber dari sahabat yang sama, maka secara umum karakteristik bacaan dari para Imam dua kota suci ini hampir sama, yaitu fathah, shilah mim jama' dan Qashr Munfashil (mad jaiz munfashil dibaca pendek)


Mungkin perbedaan hanya dari riwayat Warsy saja, karena Imam Warsy datang ke Madinah menyetorkan bacaan kepada Imam Nafi' dengan bacaan Qiroat negaranya, Mesir.


Seperti diketahui bahwa Imam Nafi mempunya tujuh puluh guru dari kalangan tabiin, dan mungkin bacaan Warsy ada kesamaan dengan sebagian bacaan Qiroat gurunya, jadi beliau tidak merubahnya.


Beralih ke kota Bashrah, daerah pesisir  teluk arabia. Ada dua Imam dari kota ini yaitu Imam Abu Amr dan Ya'qub. Secara Sanad bacaan kedua Imam diatas bersanad kepada Khalifah Umar, Utsman, Ali bin Abi Tholib, Ubay, Zaid, Ibnu Mas'ud dan Abu Musa Al-Asy'ary ra.


Abu Musa Al-Asy'ary ra pernah menjadi Gubernur Bashrah di masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra. Dan beliau mengimami penduduk Bashrah dan mengajarkan Quran kepada masyarakat luas selepas salat subuh. 


Maka secara tidak langsung bacaan kota Bashrah itu bisa diidentikan dengan bacaan Abu Musa Al-Asy'ary, walaupun hal ini masih butuh penelitian lebih lanjut.

Dan beliau termasuk sahabat yang bersuara merdu, hingga dijuluki seruling Dawud oleh Nabi.


Kemudian di pinggiran sungai Eufrat, dan persis berada di jantung negara islam pada waktu itu, yaitu Kota Kufah. Kota yang didirikan oleh sahabat Sa'ad bin Abi Waqqash ra atas seizin dari Khalifah Umar ra.


Secara umum, para Imam Qiroat kota Kufah bersanad kepada Khalifah Umar, Utsman, Ali, Ubay, Zaid, dan Abdillah bin Mas'ud ra. Tetapi para Imam Kufah bacaannya ada kecenderungan kepada bacaan sebagian sahabat, seperti yang akan diterangkan berikut.


Pada mulanya kota Kufah ini bacaannya berkiblat pada bacaan Abdullah bin Mas'ud ra, sahabat Nabi yang dijuluki Sang penerjemah Al-Quran karena kepakarannya. Beliau menetap di kota Kufah ketika diangkat menjadi Qadhi dan bendahara kota Kufah oleh Khalifah Umar bin Khattab ra.


Kemudian setelah datangnya utusan khalifah Utsman, yaitu Abu Abdirrahman Assulami dengan salinan Mushaf Rasm Utsmani dengan tugas mengajarkan Al-Quran kepada penduduk Kufah, maka di kota Kufah ada dua Madzhab Qiroat.


Pertama, bacaan Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib yang diwakili Imam Ashim dan bacaan Ibnu Mas'ud yang diwakili oleh Imam Hamzah, Al-Kisai dan Khalaf. Bacaan Ashim khas dengan fathah, sementara Imam Kufah lainnya membaca dengan Imalah.


Terakhir ibu kota Bani Umayyah, Damaskus. Imam Qiroatnya adalah Abdullah bin 'Amir, beliau bersanad kepada Khalifah Utsman, dan talaqqi langsung kepada Abu Darda, 'Uwaimir bin 'Amir ra, salah satu sahabat Nabi yang tinggal di Damaskus.


Bisa dikatakan pula bahwa Qiroat Ibnu 'Amir adalah bacaan Abu Darda ra. Walaupun ada kesamaan dengan bacaan Utsman, tetapi ada beberapa huruf di beberapa tempat yang berbeda. Seperti kalimat Ibrohim dibaca dengan Ibroham, yang tidak ada dalam Qiroat Imam lain.


Jadi, total ada delapan sahabat Nabi, yang bacaannya sampai kepada kita, Yaitu Khalifah Umar, Utsman, Ali, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, Ibnu Mas'ud, Abu Musa Al-Asy'ary dan Abu Darda ra, yang bacaan semuanya bersumber dari bacaan Nabi, diturunkan dari malaikat Jibril as berasal dan Allah Azza wa Jalla.


Penulis adalah pengajar di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Miftahul Khoirot Manggungjaya Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ketersambungan Sanad Para Imam Qiroat Kepada Para Sahabat

Terkini

Topik Populer

Iklan