 |
| Anggota Babinsa Koramil Binuang saat mendampingi Tim Kesehatan dalam pencegahan penyakit Kaki gajah di Desa Hatungun Kecamatan Harungun, Jumat 23 September 2022.(foto:ist) |
TAPIN - Tim gabungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan bersama Tim Medis Dinkes Tapin dan Puskesmas Hatungun pantau penyebaran penyakit kaki gajah.
Pada kegiatan tersebut dilakukan dengan mengambil sampel darah dari 35 orang warga untuk survey dan evaluasi prevalensi mikrofilaria paska POPM filariansias penyakit kaki gajah,.di Kantor Desa Hatungun Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin, Kamis 22 September 2022.
Anggota Koramil 1010-04/Binuang bersama instansi terkait lainnya mendampingi kegiatan pengambilan sampel darah 35 warga Hatungun yang dilakukan oleh Tim Gabungan Dinkes Provinsi Kalsel dan Kabupaten Tapin tersebut.
“Kami dari Koramil 1010-04/Binuang sangat mendukung kegiatan dalam pencegahan kaki gajah agar masyarakat terhindar dari penyakit Kaki gajah dan demam berdarah," ujarnya.
Yang kami ketahui dari para ahli kesehatan kata M.Noor, penyakit kaki gajah atau filariasis disebabkan oleh infeksi cacing jenis filaria pada pembuluh getah bening. Cacing ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui gigitan nyamuk.
M.Noor menuturkan, walaupun menyerang pembuluh getah bening, cacing filaria juga beredar di pembuluh darah penderita kaki gajah.
"Jika penderita kaki gajah digigit oleh nyamuk, cacing filaria dapat terbawa bersama darah dan masuk ke dalam tubuh nyamuk," terangnya..(Pd1010)
