Iklan

Iklan

Modus Penipuan Berkedok Bantuan Dana

BERITA PEMBARUAN
15 Maret 2023, 12:39 WIB Last Updated 2023-03-15T05:40:24Z


Oleh : Yayat Hidayat 


Sedikit tukar informasi pengalaman, hanya sekedar antisipasi pada sesuatu yang bakal merugikan kita, dari sekelompok, atau jaringan penipuan, yang penulis anggap agak profesional. Atau bahkan mungkin bisa disebut di atas jaringan penipuan konvensional.


Alkisah, ada sekelompok profesional yang bisa penulis sebut canggih bermain di Jakarta. Mereka menawarkan uang pinjaman atau hibah puluhan, bahkan ratusan miliar, bisa juga triliunan, dengan bunga yang sangat rendah dan persyaratan yang sangat mudah.


Persyaratannya, kita diminta proposal, bahkan mereka menyediakan konsultan yang secara detail menganalisa proposal kita. Tak jarang proposal itu direvisi oleh kelompok tersebut. 


Bahkan ada tim survey yang akan datang ke lokasi projek yang kita ajukan. Secara prosedur mirip perbankan. Sangat profesional. Untuk mengelabui korbannya, tak jarang mereka mengajak pertemuannya di kantor - kantor bank nasional, atau di hotel bintang lima. Bahkan ada teman penulis yang pertemuannya itu di kantor kementerian. Meskipun hanya di ruang lobinya saja.


Pihak 'owner' yang mereka sebut sebagai pemilik dana biasanya memperlihatkan foto - foto hebat, mulai dari foto bareng pejabat, menteri, pimpinan Bank, foto di luar negeri, foto penghargaan, dan lainnya. Seolah ingin menunjukkan prestise, untuk meyakinkan calon korbannya.


Di awal, biasanya mereka tidak minta apa-apa, kecuali proposal itu. Bahkan sekedar uang ganti transport aja mereka menolak.


Jika mereka sudah yakin kita masuk ke perangkapnya, atau apalagi kita menunjukkan minat besar, serius, sehingga uang itu adalah harapan besar kita, maka di situ mereka mulai beraksi.


Pelan dan sangat professional mereka mulai mengajukan syarat tambahan, biasanya diawali dengan fee jika dana itu cair. Kemudian kelompok tersebut akan minta uang fee dimuka, biasanya 1-2 persen dari total dana yang kita ajukan, sebagai syarat pencairan pinjaman atau dana hibah itu. Alasannya bisa macam - macam, mulai dari operasional tim, deposit awal, syarat pencairan, atau lainnya.


Karena bius angan-angan dan harapan, umumnya calon korban mengajukan hibah atau bentuk pinjaman ratusan miliar. Sehingga jika kewajiban fee 1 persen saja, dia harus keluarkan uang diawal miliaran rupiah.


Setelah dana itu kita kirim, mereka akan menjanjikan waktu pencairan. Pada saatnya mereka akan mengulur waktu dengan berbagai alasan.


Sejak dana itu kita kirim, mereka tidak akan membahas lagi proposal, yang mereka bahas selalu tentang cerita orang sukses sebelumnya yang menggunakan dana tersebut.


Pelan tapi pasti, akhirnya mereka akan menghilang dan kita baru sadar tertipu.


'Gerakan- gerakan' seperti itu kerap muncul biasanya menjelang tahun - tahun politik. Dan mereka 'gerombolan' dengan modus membantu pendanaan sasarannya, menurut penulis adalah para bakal calon atau calon legislatif dan eksekutif. Waspadalah!


Catatan

Pengalaman Penulis mendampingi orang-orang yang pernah menjadi korban penipuan 


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Modus Penipuan Berkedok Bantuan Dana

Terkini

Topik Populer

Iklan