Iklan

Iklan

Kadisdag Minta Masyarakat Tapin Jangan Panic Buying, Stok Beras Lokal Cukup hingga Lebaran

BERITA PEMBARUAN
01 Maret 2024, 21:25 WIB Last Updated 2024-03-01T14:58:04Z
PJ. Bupati Tapin saat inspeksi gudang penyimpanan beras di Koperasi Penerus Baru beberapa waktu lalu.(foto: ist)


RANTAU - Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin Sugian Noor sebutkan, mayoritas penduduk tapin lebih suka beras lokal dibanding beras premium atau impor untuk konsumsi pangan sehari-harinya, Jumat 1 Maret 2024.


Namun untuk ketersediaan beras lokal saat ini baik di pasar maupun gudang bulog di Kabupaten Tapin sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan hingga beberapa bulan ke depan.


"Jadi masyarakat tidak pelu khawatir atau panic buying stok beras cukup. Dan untuk harga beras lokal juga hingga saat ini masih relatif stabil," ujarnya.


Selain itu kata Kadisdag, guna menekan inflasi dan untuk stabilisasi harga bapok menjelang bulan puasa Ramadhan 1445 H/2024 M, pihaknya masif menggelar oprasi pasar murah di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tapin.


"Kemarin lalu Senin (26/2) kita mengelar operasi pasar murah di Kecamatan Tapin Selatan dan berikutnya nanti ( 4/3) dijadwalkan di Kecamatan Tapin Utara dengan menyiapkan seribu paket bapok," ujar Sugian Noor. 


Ia menyebutkan satu paket bapok pada pasar murah tersebut terdiri dari 5 kg beras, 2 kg gula pasir, 1 kg tepung terigu dan telor serta minyak goreng kemasan 2 liter dengan total harga dipasaran Rp 209 ribu per paket.


"Namun Pemkab Tapin mensubsidi Rp109 ribu per paket. Jadi masyarakat bisa membawa pulang satu paket bapok dengan hanya menebus Rp100 ribu," jelas Sugian Noor.


Terpisah, Faridah (49) yang sehari-hari berjualan nasi di Jalan A.Yani Km 84 Binuang mengatakan, untuk bahan pokok jualannya dari dahulu hingga sekarang selalu menggunakan beras lokal.


"Pembeli lebih suka beras lokal di banding menggunakan beras premium. Dan untuk ketersediaannya di pasar atau pedagang, beras lokal ini cukup banyak," sebutnya.


Adapun untuk harga beras lokal di pasar atau pedagang bervariatif, mulai dari harga 11 - 20 ribu rupiah per liternya, tergantung jenis berasnya.


Sementara, Novi (34) warga Binuang mengatakan, ia bersama keluarganya setiap hari bahkan sudah secara turun temurun selalu mengkonsumsi nasi dari beras lokal.


"Walaupun nasinya pera (tekstur lebih kering dan keras _red) tapi saya lebih menyukainya dibanding makan nasi yang pulen," ungkapnya.


Berikut nama-nama jenis beras lokal di Kabupaten Tapin, Sihirang, Siam Kupang, Siam Unus, ulUnus Mutiara, Siam Palas, Mayang Pulut, Mayang Jumbun dan beberapa nama lainnya.


Data Disdag Tapin (1/2/2024) mencatat, untuk harga bapok dipasaran yaitu beras Sirang Rp12 ribu/ltr, Siam Kupang Rp14 ribu/ltr, Mayang Jumbun Rp18 ribu/ltr, gula pasir Rp17 ribu/kg, minyak goreng curah Rp15 ribu/liter, daging sapi Rp150 ribu/kg, daging ayam ras Rp38 ribu/kg, telor ayam ras Rp31 ribu/kg dan gas LPG 3 kg Rp25 ribu per tabung.


"Dan untuk stok beras cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Kecamatan Lokpaikat saat ini ada 400 ribu kilogram," pungkas Kepala Disdag Tapin.(Ron).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kadisdag Minta Masyarakat Tapin Jangan Panic Buying, Stok Beras Lokal Cukup hingga Lebaran

Terkini

Topik Populer

Iklan