![]() |
Para medis saat memeriksa pasien katarak di klinik PT Pupuk Kujang Cikampek, Selasa 3 Juni 2025.(foto: ist) |
KARAWANG – Kegiatan Operasi Katarak Gratis yang digelar PT Pupuk Kujang dalam rangka HUT ke-50 perusahaan, disambut antusias oleh masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di Klinik Pupuk Kujang, Cikampek, pada Selasa (3/6/2025) ini berhasil menjaring peserta hingga lebih dari dua kali lipat dari target awal.
Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Kujang, Yuni Setyaningrum, menyampaikan bahwa awalnya pihaknya menargetkan 50 peserta. Namun, jumlah pendaftar membeludak hingga mencapai 110 orang. Peserta tidak hanya berasal dari wilayah Karawang seperti Cikampek, Purwasari, Jomin, dan Kotabaru, tapi juga datang dari luar daerah seperti Purwakarta, Bogor, Sukabumi, hingga Indramayu.
"Alhamdulillah pada HUT ke-50 PT Pupuk Kujang ini kita bisa menggelar Operasi Katarak Gratis. Mudah-mudahan bisa membawa manfaat bagi para peserta," ujar Yuni dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada tim dokter dan puskesmas yang telah membantu mendata dan menyaring peserta. Proses screening menjadi tahap penting untuk menentukan peserta yang layak menjalani operasi.
Direktur Klinik HPH Pupuk Kujang, Mulky Wahyudi, mengatakan bahwa seluruh peserta yang mendaftar akan menjalani pemeriksaan awal. Hanya peserta yang lolos tahapan screening yang akan menjalani tindakan operasi.
"Semua peserta kami layani, termasuk yang berasal dari luar Karawang. Mereka mengetahui informasi kegiatan ini dari berbagai sumber dan datang dengan harapan mendapatkan layanan medis," ujarnya.
Kegiatan ini menjadi kali kedua PT Pupuk Kujang menggelar Operasi Katarak Gratis dalam rangka HUT perusahaan. Tahun sebelumnya, kegiatan serupa juga dilaksanakan dengan jumlah peserta yang sama, yakni 50 orang.
Sementara itu, perwakilan Dinas Kesehatan Karawang, dr. Rudi Pangarsaning Utami, M.Kes, mengapresiasi kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan PT Pupuk Kujang. Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap gangguan penglihatan, khususnya katarak yang merupakan penyebab utama kebutaan berdasarkan data RAAB (Rapid Assessment of Avoidable Blindness) Kemenkes 2014–2016.
“Gangguan penglihatan tidak hanya dialami orang lanjut usia, tetapi juga mulai banyak dialami anak-anak. Saat ini, tercatat sekitar 5.000 anak SD dan SMP di Karawang membutuhkan kacamata karena mengalami gangguan penglihatan akibat minus,” jelasnya.(Kodam/red)