Iklan

Iklan

Rencana Revitalisasi Pasar Telagasari Menuai Protes, Pemdes Siap Berdialog

BERITA PEMBARUAN
05 Agustus 2025, 20:29 WIB Last Updated 2025-08-05T13:29:20Z
Kades Telagasari Edi Sofyan.(foto: ist)


KARAWANG - Rencana revitalisasi Pasar Telagasari yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Telagasari, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, menuai penolakan dari Paguyuban Pedagang Pasar Telagasari. 


Para pedagang menilai proses pengambilan keputusan dilakukan secara sepihak tanpa adanya sosialisasi dan keterlibatan mereka sebagai pihak yang terdampak langsung.


Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Telagasari, Wahid, menyampaikan kekecewaannya atas langkah pemerintah desa yang dianggap tergesa-gesa dan tidak transparan.


Ia menilai, seharusnya komunikasi yang intensif dibangun terlebih dahulu dengan para pedagang sebelum proyek dijalankan.


"Seharusnya Pemdes Telagasari membangun komunikasi yang kuat dengan para pedagang. Mereka perlu memaparkan rencana revitalisasi pasar secara rinci sehingga pedagang dapat memahami dengan baik tujuan dari program ini,” ujar Wahid kepada media, Senin (4/8/2025).


Menanggapi penolakan tersebut, Kepala Desa Telagasari, Edi Sopyan, menegaskan bahwa revitalisasi pasar justru bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan pedagang serta masyarakat sekitar. 


Ia juga membantah adanya niatan mengabaikan aspirasi pedagang.


Terkait tudingan tidak merespons surat audiensi dari paguyuban, Edi mengklarifikasi bahwa dirinya sedang dalam kondisi sakit. Karena itu, belum ada tanggapan resmi yang disampaikan.


“Bukannya kami tidak mau menerima audiensi, tapi saya sedang sakit. Setelah kondisi saya membaik, saya pastikan akan mengundang mereka untuk berdiskusi langsung,” jelas Edi saat ditemui di kediamannya, Selasa (5/8/2025).


Edi juga menyebut bahwa rencana revitalisasi dilakukan sesuai prosedur dan legalitas yang berlaku. Pemerintah desa, menurutnya, telah mengantongi sertifikat kepemilikan lahan atas nama Desa Telagasari, dan saat ini tengah mengurus perizinan seperti Amdalalin, UPL-UKL, dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).


Lebih jauh, ia mengklaim bahwa antusiasme terhadap program ini cukup tinggi, dibuktikan dengan lebih dari 250 pedagang yang telah mendaftar untuk menempati kios baru.


“Sudah lebih dari 250 pedagang yang mendaftar. Ini menunjukkan banyak yang mendukung program ini,” ujarnya.


Edi optimistis, posisi strategis Pasar Telagasari yang berada di tepi jalan raya akan menjadi nilai tambah untuk menggerakkan roda perekonomian lokal setelah pasar selesai direvitalisasi.


“Kami ingin membangun pasar yang lebih layak, tertata, dan nyaman. Ini demi kemajuan bersama,” sebutnya.


Meskipun proyek akan tetap dilanjutkan, Edi menyatakan tetap membuka ruang dialog untuk mencari solusi terbaik. 


Ia mengakui adanya kekhawatiran dari sebagian pedagang dan berharap komunikasi yang terbuka dapat menjadi jalan tengah.


“Kami terbuka untuk berdialog. Saya paham, ada sebagian kecil pedagang yang menolak, tapi yang mendukung revitalisasi ini jauh lebih banyak,” pungkasnya.(np)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Rencana Revitalisasi Pasar Telagasari Menuai Protes, Pemdes Siap Berdialog

Terkini

Topik Populer

Iklan