 |
| Ketua PD PPM Jawa Barat H.Rahmat Hidayat Djati |
KARAWANG- Pemuda Panca Marga (PPM) pernah alami situasi sulit paska reformasi. Organisasi yang menghimpun anak-anak Veteran ini bukan lah organisasi baru. PPM memiliki sejarah panjang dalam bangsa ini, namun dalam 20 tahun terkahir PPM ini seperti dianggap tidak ada.
Dalam sambutannya saat Musyawarah Cabang PPM yang digelar di Hotel Aksaya Karawang, Ketua PD PPM Jawa Barat, Rahmat Hidayat Djati, M.IP mengungkapkan posisi PPM di 20 tahun setelah reformasi ini alami situasi sulit, bahkan seolah dianggap seperti tidak ada, Pemerintah malah lebih merangkul LSM- LSM yang tidak jelas itu hanya karena memiliki basis masa.
"Saya tidak anti LSM ya, silahkan saja kalau ada LSM atau mendirikan LSM baru, karena itu memang di jamin UU. Cuma kadang PPM ini disamakan dengan LSM-LSM lain, padahal PPM ini memilki sejarah yang panjang," kata Rahmat Hidayat Djati yang juga Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat, Kamis (6/5/21)
RHD sapaan akrabnya, menambahkan bahwa PPM sebelum reformasi, menjadi anak emas pemerintah, sementara setelah reformasi kondisi itu berbanding terbalik. Selain itu ia juga menyinggung persoalan kaderisasi di PPM yang harus dibenahi.
"Di 20 tahun terkahir perjungan PPM secara keorganiasasian sangat berat, ditambah lagi masalah kita adalah masalah kaderisasi, kita tidak mengajak adik kita, anak kita, karena waktu ke waktu kita akan tua dan perlu regenerasi," terangnya.
RHD juga mengajak pada para pengurus dan anggota untuk sama-sama memperkuat PPM.
"Ayo kita sama-sama perkuat perjuangan orang-orang tua kita dan ajak anak dan adik-adik kita untuk perkuat organiasi PPM. Karena PPM adalah organisasi kader bukan organisasi masa, karena yang bisa menjadi pengurus inti adalah hanya keturuan veteran saja. Sekalipun itu adalah menantu kita, ia tidak bisa menjadi pengurus inti," tutupnya.(red)
