![]() |
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat sampaikan program Vaksinasi Merdeka jelang HUT Kemerdekaan RI di lobby Humas Polda Metro Jaya, Rabu (11/8/21)(foto:ist) |
JAKARTA- Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Polda Metro Jaya terus bergerak 'turun gunung' melakukan program vaksinasi merdeka dengan menargetkan 100 persen warga Jakarta sudah di vaksin di dosis pertama.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, lebih kurang 300 ribu lagi masyarakat DKI Jakarta belum mendapatkan vaksin. Artinya warga Jakarta yang sudah mendapatkan vaksin sejumlah 8.900 000 lebih.
Sebuah langkah yang inovatif yang diinisiasi Polda Metro Jaya dengan mengimplementasikan Vaksinasi Merdeka.
"Kita sudah mempunyai 667 gerai vaksinasi merdeka hingga di tingkat RT-RW," ujar Kombes Yusri, di lobby Humas Polda Metro Jaya, Rabu (11/8/21).
Kemudian kata Yusri, langkah Pemerintah Daerah dan TNI-Polri agar masyarakat dan yang berdomisili di Jakarta akan membentuk Herd Immunity.
"Cita-cita kita DKI Jakarta sudah mendapatkan vaksin 100 persen, hingga tujuh hari kedepan," terang Kombes Pol Yusri.
"Anda cukup membuka pintu maka gerai vaksin sudah tersedia di 900 RW yang sudah kami persiapkan walaupun ada tempat-tempat yang menyatu dengan RT dan RW," imbuhnya.
Untuk itu lanjut Yusri, aksesibilitas masyarakat dalam mendapatkan vaksinasi merdeka akan mempermudah setiap yamg ingin divaksin. Mengingat gerai vaksinasi merdeka diharapkan target di 900 RW akan terisi.
"Jika ada wilayah yang vaksinnya sedikit maka kita akan serbu beramai-ramai untuk memberikan vaksin. Silahkan masyarakat datang ke gerai vaksin merdeka kita buka 17 hari dan jamnya juga tidak terbatas selama vaksinnya masih tersedia sesuai dengan target," tegasnya.
Sementara Polda Metro Jaya sebagai inisiator dalam vaksinasi merdeka akan terus bekerjasama dengan kelompok kelompok masyarakat.
"Bisa dikatakan Polri sebagai katalisator dan vaksinatornya adalah mahasiswa-mahasiswa yang sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya, yang pengendaliannya dari RT/RW setempat," tandas Yusri.
Bagaimanapun juga, kata Yusri, pihak RT dan RW yang lebih paham dan mengerti tentang warganya.
"Mana yang sudah divaksin dan yang belum divaksin," pungkasnya.
Ditambahkan Yusri, bagi masyarakat yang tinggal di Jakarta tetapi tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) juga boleh mendapatkan vaksin.
"Cukup membawa surat pengantar dari RT atau RW," tandasnya.(Okta).