Iklan

Iklan

Pj.Bupati Inginkan Potensi Pariwisata Berbasis Budaya dan Adat Lebih Masif di Ekspose

BERITA PEMBARUAN
27 Desember 2023, 15:37 WIB Last Updated 2023-12-27T09:36:50Z
Pj. Bupati M Syarifuddin bersama Camat Piani di Kawasan Wisata Desa Harakit, Selasa 27 Desember 2023.(foto: ist)

RANTAU - Penjabat (Pj) Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin bersama Kepala SKPD Lingkup Pemkab Tapin monitoring kawasan pariwisata alam dan wisata budaya adat masyarakat dayak meratus Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin.


Dengan menggunakan sepeda motor trail dari Kota Rantau menuju Desa Harakit Kecamatan Piani, M. Syarifuddin bersama rombongan telusuri track menantang sepanjang kurang lebih 35 kilometer sambil menikmati pemandangan alam di Kawasan Pegunungan Meratus tersebut.


Sesampainya di Desa Harakit, Pj. Bupati bersama rombongan disambut tokoh masyarakat adat dan Muspika serta kepala desa setempat sambil diiringi musik dan tarian tradisional khas adat Dayak Meratus Piani.


Pada kesempatan itu, Pj. Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin juga mendapat mandau atau sejenis pedang, senjata tradisional khas dayak Kalimantan.


"Pemberian mandau (pedang) ini merupakan budaya mairat (mengikat), sebagai simbol pengikat kekeluargaan antara masyarakat adat Dayak Piani dengan pemerintah daerah," ujar Kepala Desa Harakit, Yani, Sabtu (23/12/2023).


Kemudian setelah prosesi upacara ritual adat, Pj. Bupati Tapin M.Syarifuddin beserta rombongan dan Muspika, tokoh adat bersama masyarakat setempat melakukan penanaman awal padi huma yang dengan bahasa setempat disebut  'Manugal Banih Patawungan'.


"Manugal Banih Patawungan ini, adalah prosesi menanam benih padi atau benih lainnya di lahan huma, pada awal musim tanam yang dilakukan secara gotong royong oleh seluruh masyarakat dayak yang ada di Piani," ujar tokoh masyarakat atau tetua adat Dayak Piani, Pangbalum yang memiliki nama asli Rudiansyah.


Ia menjelaskan, pada prosesnya manugal banih patawungan ini dilakukan oleh seluruh masyarakat adat Dayak Piani baik laki-laki juga perempuan, orang tua dan remaja, setelah sebelumnya tetua adat melakukan perhitungan tanggal tepat kapan dimulainya tanam awal.


"Setelah panen, hasilnya nanti untuk upacara adat 'aruh ganal' (hajat besar atau syukuran musim panen)," sebutnya.


Sementara Pj. Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin mengatakan, Kabupaten Tapin memiliki banyak potensi pariwisata berbasis alam dan budaya yang dapat dikembangkan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.


"Kita patut bangga dan bersyukur, Tapin di samping mempunyai sumber daya alam yang melimpah, juga memiliki aneka ragam adat dan budaya yang unik dan potensi untuk dikembangkan pada sektor pariwisata," sebut Pj. Bupati.


Menurutnya, tinggal bagaimana seluruh elemen masyarakat mengeksplore dan mengekspose secara masif semua potensi budaya kearifan lokal tersebut, agar bisa lebih dikenal secara luas baik masyarakat nasional dan internasional.


"Potensi pariwisata berbasis budaya ini harus masif diekspose baik di media atau media sosial agar bisa lebih dikenal luas dan outputnya nanti diharapkan banyak orang yang berwisata ke Tapin," harapnya.(ron)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pj.Bupati Inginkan Potensi Pariwisata Berbasis Budaya dan Adat Lebih Masif di Ekspose

Terkini

Topik Populer

Iklan